Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gejala Klamidia, Infeksi Menular Seksual yang Suka Muncul Diam-diam

Kompas.com - 17/05/2022, 21:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Klamidia sering disebut sebagai penyakit "infeksi diam-diam" karena kebanyakan orang tidak mengalami gejala apa pun.

Mengutip Cleveland Clinic, gejala klamidia sering kali baru terasa setelah infeksi terjadi beberapa minggu.

Sebab gejalanya tidak muncul, klamidia mudah sekali disebarkan dari penderita ke orang lain tanpa disadari.

Klamidia adalah penyakit infeksi menular seksual yang dapat menyerang pria maupun wanita, meski kebanyakan wanita.

Gejala klamidia bisa cenderung berbeda pada pria dan wanita.

Baca juga: Gejalanya Bisa Serupa, Kenali Perbedaan Klamidia dan Gonorea

Gejala pada pria

Mengutip Healthline, banyak pria tidak menyadari gejala klamidia karena kebanyakan mereka tidak memiliki gejala sama sekali.

Namun, beberapa gejala klamidia yang paling umum pada pria meliputi:

  • Sensasi terbakar saat buang air kecil
  • Keluarnya cairan kuning atau hijau dari penis
  • Nyeri di perut bagian bawah
  • Nyeri di testis

Klamidia juga dapat menginfeksi anus melalui hubungan seks anal. Dalam hal ini, gejala utama yang sering terjadi adalah:

  • Rasa sakit atau ketidaknyamanan di anus
  • Kotoran disertai cairan seperti lendir
  • Pendarahan dari anus.

Melakukan seks oral dengan seseorang yang memiliki infeksi klamidia meningkatkan risiko Anda terkena penyakit tersebut di tenggorokan.

Gejala klamidia di tenggorokan bisa berupa:

  • Sakit tenggorokan
  • Batuk
  • Demam.

Baca juga: Klamidia

Gejala pada wanita

Mengutip Healthline, beberapa gejala klamidia yang paling umum pada wanita meliputi:

  • Hubungan seksual yang menyakitkan (dispareunia)
  • Keputihan
  • Sensasi terbakar saat buang air kecil
  • Nyeri di perut bagian bawah
  • Radang serviks (servisitis)
  • Pendarahan antar periode menstruasi.

Pada beberapa wanita, infeksi klamidia dapat menyebar ke saluran tuba falopi, yang dapat menyebabkan kondisi yang disebut penyakit radang panggul (PID).

PID adalah keadaan darurat medis.

Gejala-gejala PID adalah:

  • Demam
  • Nyeri panggul yang parah
  • Mual
  • Pendarahan vagina abnormal di antara periode menstruasi.

Klamidia juga dapat menginfeksi anus.

Wanita mungkin tidak mengalami gejala, jika mereka memiliki infeksi klamidia di anus.

Namun, jika gejala infeksi klamidia di anus terjadi, itu bisa meliputi:

  • Nyeri di anus
  • Keluarnya cairan di anus
  • Pendarahan.

Selain itu, wanita juga dapat mengalami infeksi klamidia di tenggorokan jika mereka melakukan seks oral dengan seseorang yang terinfeksi.

Meskipun sering tertular tanpa menyadarinya, gejala infeksi klamidia di tenggorokan pada wanita sama dengan pria, meliputi:

  • Batuk
  • Demam
  • Sakit tenggorokan.

Baca juga: Klamidia: Gejala, Penyebab, Cara Mengobati, dan Cara Mencegah

Cara penularan

Mengutip Healthline, klamidia adalah infeksi menular seksual (IMS) yang disebabkan oleh strain bakteri tertentu yang dikenal sebagai Chlamydia trachomatis.

Ini ditularkan melalui keputihan atau air mani, dan dapat ditularkan melalui kontak genital tanpa metode penghalang, seperti kondom.

Mengutip Cleveland Clinic, ada banyak penetrasi yang menyebabkan cairan dari alat kelamin seseorang dapat menularkan bakteri klamidia, meliputi:

  • Seks vaginal: bakteri berpindah dari penis seseorang ke vagina pasangannya atau sebaliknya.
  • Seks anal: bakteri berpindah dari penis seseorang ke anus pasangannya atau sebaliknya.
  • Seks oral: bakteri berpindah dari ke penis, vagina, atau anus seseorang ke mulut pasangannya, atau sebaliknya.
  • Seks yang melibatkan mainan: bakteri berpindah dari mainan ke mulut, penis, vagina, atau anus seseorang.
  • Stimulasi manual pada alat kelamin atau anus: cairan vagina atau air mani yang terinfeksi dapat bersentuhan dengan mata seseorang, menyebabkan infeksi yang disebut konjungtivitis. Misalnya, saat Anda menyentuh alat kelamin orang yang terinfeksi dan kemudian menggosok mata tanpa mencuci tangan terlebih dahulu.

Tidak semua situasi yang melibatkan pertukaran cairan tubuh atau keintiman menyebabkan klamidia.

Anda tidak bisa terinfeksi klamidia dari:

  • Berciuman.
  • Berbagi makanan atau minuman.
  • Memeluk atau berpegangan tangan.
  • Menggunakan toilet setelah orang lain.
  • Menghirup tetesan setelah seseorang batuk atau bersin.

Baca juga: Gejala Infeksi Menular Seksual pada Pria dan Wanita

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau