KOMPAS.com - Klamidia adalah penyakit menular seksual yang umum. Kondisi ini disebabkan oleh bakteri yang disebut Chlamydia trachomatis.
Klamidia dapat menginfeksi pria dan wanita.
Wanita bisa terkena klamidia di leher rahim, rektum, atau tenggorokan.
Sementara pria bisa terkena klamidia di uretra (di dalam penis), rektum, atau tenggorokan.
Baca juga: Klamidia: Gejala, Penyebab, Cara Mengobati, dan Cara Mencegah
Siapa pun bisa terkena klamidia selama seks oral, vagina, atau anal dengan seseorang yang memiliki infeksi.
Seorang ibu juga dapat menularkan klamidia kepada bayinya saat melahirkan.
Jika pernah menderita klamidia dan pernah dirawat, seseorang bisa terinfeksi kembali jika melakukan hubungan seks tanpa kondom dengan seseorang yang mengidapnya.
Klamidia lebih sering terjadi pada orang muda, terutama wanita.
Risiko tertinggi yakni ketika berhubungan seksual tidak menggunakan kondom secara konsisten atau memiliki banyak pasangan seksual.
Infeksi klamidia tahap awal seringkali tidak memunculkan gejala.
Bahkan ketika tanda dan gejala muncul, seringkali ringan, sehingga terkadang diabaikan.
Tanda dan gejala infeksi klamidia dapat meliputi:
Baca juga: Gejala Infeksi Menular Seksual pada Pria dan Wanita
Klamidia juga dapat menginfeksi rektum.
Gejala lain klamidia adalah infeksi mata (konjungtivitis) melalui kontak dengan cairan tubuh yang terinfeksi.
Terdapat tes laboratorium untuk mendiagnosis klamidia. Sampel urine biasanya diperlukan untuk pengujian.
Untuk wanita, dokter terkadang meminta pasien menggunakan kapas untuk mengambil sampel dari vagina guna menguji klamidia.
Temui dokter segera jika terdapat cairan yang keluar dari vagina, penis atau rektum. Hal yang sama juga berlaku jika Anda merasa sakit saat buang air kecil.
Jika pasangan seksual didiagnosis klamidia, penting untuk segera periksakan diri ke dokter.
Dokter biasanya akan meresepkan antibiotik bahkan jika tidak memiliki gejala.
Antibiotik akan menyembuhkan infeksi.
Pasien biasanya mendapatkan dosis antibiotik satu kali setiap hari selama tujuh hari.
Meski begitu, perlu diketahui, antibiotik tidak dapat memperbaiki kerusakan permanen yang disebabkan oleh penyakit.
Baca juga: Apakah Infeksi Menular Seksual Bisa Disembuhkan?
Untuk mencegah penyebaran penyakit ke pasangan, pasien tidak boleh berhubungan seks sampai infeksi sembuh.
Lazim jika terjadi infeksi berulang, jadi seseorang yang terkena harus diuji lagi sekitar tiga bulan setelah perawatan.
Klamidia berisiko menyebabkan komplikasi berikut:
Cara paling pasti untuk mencegah infeksi klamidia adalah dengan seks yang aman, seperti:
Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.