KOMPAS.com - Klamidia dan gonore adalah infeksi bakteri menular seksual.
Seseorang dapat tertular salah satu dari infeksi ini jika mereka melakukan kontak seksual tanpa kondom dengan seseorang yang memilikinya.
Klamidia dan gonore keduanya merupakan infeksi yang dialami oleh banyak orang.
Mungkin sulit untuk membedakan antara keduanya karena gejalanya bisa serupa.
Namun, ada perbedaan khas dari masing-masing penyakit tersebut.
Baca juga: Apakah Wanita Bisa Hamil Setelah Hubungan Seks yang Pertama?
Hal yang sama berlaku untuk klamidia.
Jika seseorang mengalaminya, mungkin gejala tidak muncul dalam beberapa minggu.
Karena gejalanya bisa serupa dan mungkin tumpang tindih, penting bagi dokter untuk menguji infeksi sebelum meresepkan perawatan apa pun.
Menurut Medical News Today, gejala yang tumpang tindih mungkin sedikit berbeda antara wanita dan pria.
Misalnya, wanita mungkin mengalami sensasi terbakar saat buang air kecil dan keluarnya cairan yang tidak normal dengan jumlah banyak dari vagina.
Sementara itu, pria mungkin mengalami:
Seseorang mungkin juga mengalami gejala di rektum. Gejala di rektum mungkin termasuk:
Seseorang juga bisa mengalami klamidia dan gonore di tenggorokan.
Infeksi mulut seperti ini tidak akan menunjukkan gejala, tetapi seseorang mungkin mengalami sakit tenggorokan.
Baca juga: 4 Posisi Seks Saat Hamil Muda yang Aman
Jika seorang wanita menderita gonore, mereka mungkin mengalami pendarahan vagina di antara periode menstruasi.
Untuk pria, baik klamidia dan gonore dapat menyebabkan keluarnya cairan dari penis. Jika gonore adalah penyebabnya, cairannya mungkin berwarna kuning, hijau, atau putih.
Jika seseorang mengalami gonore di rektum, mereka mungkin mengalami gatal di anus dan buang air besar yang menyakitkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.