Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/05/2022, 15:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Jadi, kunci pelekatan benar dalam menyusui adalah:

  • Dagu bayi menyentuh payudara
  • Mulut bayi terbuka lebar
  • Bibir bawah bayi keluar
  • Areola ibu lebih terlihat di bagian atas dari pada bagian bawah mulut bayi.

Baca juga: Ibu Menyusui Boleh Puasa atau Tidak?

Durasi menyusui

Mengutip buku "Ensiklopedia Calon Ibu" (2008) oleh Yazid Subakti, S.Si dan Deri Rizki Anggarani, SGz, durasi menyusu tiap anak wajar berbeda karena sesuai dengan kebutuhan dan usianya.

Untuk pertama kali, mungkin bayi menyusu hanya sebentar. Mungkin hanya 4 menit, tapi bisa juga lama.

Ada bayi yang sejak awal menyusunya lama.

Namun, biasanya di periode awal durasi menyusui lebih pendek karena ASI memang belum keluar dan ibu hanya menghasilkaan kolostrum.

Kolostrum yaitu ASI yang keluar di hari ke-1 hingga ke-4 yang berjumlah kecil.

Saat bayi mendapatkan cukup ASI, biasanya ia akan melepaskan payudara dengan sendirinya atau tertidur.

Namun, jika ibu merasa perlu menghentikan bayi menyusu, lakukanlah dengan pelan-pelan dengan tekan puting ibu dengan jari kelingking untuk memotong hisapan bayi.

Baca juga: Berbagai Manfaat Menyusui untuk Ibu dan Bayi

Kecukupan ASI

Mengutip buku "Ensiklopedia Calon Ibu" (2008) oleh Yazid Subakti, S.Si dan Deri Rizki Anggarani, SGz, ciri-ciri kebutuhan ASI bayi tercukupi meliputi:

  • Menyusui dengan lahap minimal 8-12 kali dalam 24 jam.
  • Dalam waktu 24 jam kencing 6 kali lebih dan BAB lunak 2 kali lebih.

Sementara, ciri-ciri bayi yang kekurangan ASI meliputi:

  • Usia 2 minggu berat badan bayi masih belum naik.
  • Dalam 6 bulan pertama pertambahan berat badan bayi kurang dari 600 gram.
  • Kencing kurang dari 6 kali dengan warna kuning dan berbau tajam. BAB jarang, sedikit, serta tinjanya kering, keras, dan berwarna hijau.

Ada pun penyebab umum ASI tidak mencukup kebutuhan bayi meliputi:

  • Faktor patologis (karena bayi atau bu sakit).
  • Posisi menyusui yang tidak nyaman bagi bayi.
  • Puting yang kurang atau belum menonjol.
  • Ibu cepat putus asa karena payudaranya bengkak atau sakit.

Disarankan menyusui bayi sesering mungkin dengan kedua belah payudara secara bergantian dan menghindari penggunaan dot/empeng.

Kementerian Kesehatan menganjurkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan dan ASI lanjutan secara optimal hingga 2 tahun atau lebih.

Itu dinilai merupakan hal mutlak untuk meningkatan kesehatan bayi.

Baca juga: Sering Terjadi Saat Menyusui, Begini Cara Atasi Mastitis

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau