KOMPAS.com - Seiring bertambahnya usia setiap orang mengalami penuaan, yang mempengaruhi hampir setiap bagian tubuh.
Mengutip Verywell Fit, artikel 2019 yang diterbitkan di Biochemia Medica menyebutkan penuaan tubuh manusia adalah kemunduran proses fisiologis yang tidak dapat diubah terkait waktu yang mendukung kemampuan spesies untuk bertahan hidup.
Dengan kata lain, penuaan adalah ketidakmampuan tubuh untuk memperbaiki dirinya sendiri dan meregenerasi sel-sel baru.
Baca juga: Depresi Bisa Mempercepat Penuaan Otak
Tubuh manusia memiliki banyak jenis sel dengan rentang hidup yang bervariasi.
Beberapa sel memiliki umur yang sangat pendek, seperti sel kulit dan tulang.
Jenis sel ini memiliki kemampuan untuk beregenerasi secara teratur dengan sel baru menggantikan sel lama.
Sel-sel lainnya hidup sangat lama, tetapi tidak dapat beregenerasi, seperti sel-sel saraf di otak manusia.
Banyak perubahan yang terjadi pada tubuh Anda seiring bertambahnya usia karena perlambatan produksi sel dan degenerasi sel, jaringan, dan organ yang tidak dapat diperbaiki oleh tubuh Anda.
Berikut perubahan yang dapat terjadi sebagai tanda-tanda penuaan tubuh:
Baca juga: Puasa Terbukti Memperpanjang Usia dan Anti-Penuaan
Mengutip Verywell Fit, antara usia 30-40 tahun, massa tubuh tanpa lemak mulai menurun.
Itu artinya produksi sel otot tubuh Anda melambat.
Pada saat mencapai usia 50 tahun, Anda mungkin memiliki massa otot 10 persen lebih sedikit dari pada saat berusia 30 tahun.
Akibatnya, Anda akan lebih kesulitan untuk mengangkat benda-benda, seperti tas belanjaan.
Selain itu, hilangnya otot akan mempengaruhi:
Bagian bawah tubuh manusia cenderung lebih cepat kehilangan otot dan kekuatan dari pada tubuh bagian atas.
Fakta ini adalah salah satu alasan mengapa lansia berisiko sering jatuh.
Mengutip Verywell Fit, pengeroposan tulang juga merupakan perubahan tubuh yang umum terjadi seiring bertambahnya usia.
Faktanya, seiring bertambahnya usia, laju kerusakan sel tulang melebihi laju produksi sel tulang baru.
Hal ini menyebabkan tulang Anda menjadi kurang padat dan lebih rapuh, yang memicu osteopenia atau osteoporosis.
Kombinasi keropos tulang dan otot dapat mempengaruhi tinggi badan Anda.
Orang dewasa kehilangan tinggi badan 1/2 inci setiap 10 tahun setelah usia 40 tahun.
Baca juga: Apa Itu Penuaan Otak?
Mengutip Verywell Fit, perubahan massa otot dan tulang juga akan mempengaruhi bentuk tubuh manusia.
Saat Anda kehilangan otot dan tulang, lemak tubuh meningkat, sehingga mengubah komposisi tubuh Anda.
Sebagian besar lemak baru kemudian menumpuk di daerah perut.
Itu menjadi lemak perut ekstra atau lemak visceral yang merupakan faktor risiko kondisi kesehatan kronis, seperti penyakit jantung dan diabetes.
Mengutip Verywell Fit, manusia juga akan secara bertahap mengalami masalah pencernaan baru dalam proses penuaan tubuh, seperti refluks asam atau sembelit.
Masalah pencernaan ini adalah akibat dari perubahan terkait usia yang memengaruhi fungsi saluran pencernaan manusia.
Perlambatan motilitas gastrointestinal adalah bagian dari proses penuaan.
Itu berarti makanan membutuhkan waktu lebih lama untuk bergerak melalui saluran pencernaan, menyebabkan sakit di ulu hati dan sembelit.
Anda mungkin juga akan merasakan bahwa beberapa makanan favorit Anda tidak lagi memiliki cita rasa seperti dulu.
Itu tanda adanya perubahan sensorik pada indra perasa dan karena selera Anda juga menua.
Baca juga: Teh Hijau, Herbal Terbaik untuk Memperlambat Penuaan
Mengutip Verywell Fit, perubahan kognitif juga dapat terjadi sebagai tanda penuaan tubuh manusia seiring bertambahnya usia.
Antara usia 30-40 tahun, sinyal saraf antara tubuh dan otak Anda akan mulai melambat.
Perubahan ini mempersulit Anda untuk memperhatikan, memproses informasi, dan melakukan banyak tugas.
Sehingga, normal saja orang yang lebih tua atau lansia membutuhkan waktu lebih lama untuk mempelajari hal-hal baru dan sering lupa, seperti di mana mereka meletakkan kunci.
Mengutip Verywell Fit, tanda penuaan manusia dari indra lainnya adalah penglihatan dan pendengaran, selain perasa.
Sekitar usia 40 tahun, mata Anda menjadi kaku dan kurang fleksibel, sehingga lebih sulit untuk memfokuskan cahaya pada retina.
Misalnya, Anda mungkin mendapati diri Anda memegang buku lebih jauh dari mata Anda untuk melihat kata-kata dengan lebih jelas (rabun dekat).
Seperti mata, gangguan pendengaran terkait usia paling sering terjadi karena perubahan struktural di telinga.
Misalnya, Anda mungkin mulai memiliki kebiasaan menaikkan volume di televisi seiring bertambahnya usia.
Baca juga: 11 Penyebab Bulu Mata Memutih, Bukan Hanya Penuaan
Mengutip WebMD, tanda penuaan tubuh manusia yang bisa jadi mencolok adalah kulit terasa lebih kering dan kurang kenyal dibandingkan sebelumnya.
Itu karena kulit Anda menghasilkan lebih sedikit minyak alami seiring bertambahnya usia.
Selain itu, Anda lebih sedikit berkeringat, dan kehilangan beberapa jaringan lemak tepat di bawah kulit. Ini bisa membuatnya tampak lebih kurus.
Anda mungkin juga akan melihat kerutan, bintik-bintik penuaan pada kulit.
Mengutip WebMD, seiring bertambahnya usia manusia akan mengalami masalah gusi dan gigi.
Perlahan resesi gusi dapat terjadi dan gigi goyang, yang mengakibatkan keompongan.
Di area mulut juga akan terasa lebih kering, sehingga menempatkan Anda pada risiko yang lebih tinggi untuk mengalami kerusakan gigi dan infeksi.
Baca juga: 12 Penyebab Katarak pada Mata, Tak Hanya Penuaan
Mengutip WebMD, penurunan stamina akan menjadi tanda penuaan tubuh manusia.
Misalnya, Anda semakin sulit untuk berolahraga dengan penuh semangat dibandingkan ketika berusia 20 tahunan.
Penuaan jantung adalah alasan utama dari penurunan stamina itu terjadi.
Penuaan jantung terjadi dengan dinding jantung menjadi lebih tebal, arteri menjadi lebih kaku, dan detak jantung melambat seiring bertambahnya usia.
Sehingga, lansia dianjurkan melatih diri untuk tetap aktif bergerak untuk mengurangi efek dari penuaan jantung, yaitu penyakit jantung.
Mengutip WebMD, setiap pria ataupun wanita secara alami akan mengalami perubahan organ intim seiring bertambahnya usia menuju lansia.
Itu sebagai tanda penuaan tubuh manusia.
Pada wanita, akan mengalami menopause. Selama itu, jaringan vagina wanita menjadi lebih kering, tipis, dan kurang elastis.
Itu mungkin membuat seks kurang menyenangkan.
Payudara kehilangan jaringan dan lemak, sehingga bisa tampak lebih kecil dan kurang penuh.
Pada pria, cenderung akan merasa lebih sulit untuk mendapatkan atau mempertahankan ereksi.
Sering kali itu juga dipengaruhi oleh kondisi kesehatan lain serta efek samping perawatan medis.
Baca juga: Rentan Alami Penuaan, Berikut 4 Cara Jaga Kesehatan Tulang Belakang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.