Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/05/2022, 22:00 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

KOMPAS.com - Kondom adalah salah satu alat kontrasepsi yang banyak digunakan pasangan untuk mengotrol kehamilan.

Bukan cuma kehamilan, kondom juga dapat menjadi cara proteksi diri untuk terhindar dari penyakit menular seksual.

Namun, banyak orang mengeluhkan berkurangnya kenikmatan berhubungan seksual ketika menggunakan kondom. Hal ini karena kebanyakan pria menggunakan kondom dengan ukuran yang kurang sesuai dengan Mr. P.

Baca juga: Apa Kegunaan Kondom Aneka Rasa?

Pentingnya pakai kondom yang pas

Menggunakan kondom yang sesuai dan tepat ukuran adalah cara efektif meningkatkan kenyamanan dan kenikmatan saat berhubungan seksual.

Tak hanya itu, kondom yang pas juga memberikan proteksi yang maksimal.

Ya, memilih kondom dengan ukuran yang pas dapat menjadi hal yang membingungkan. Apalagi ada begitu banyak varian yang tersedia di pasaran.

Pada umumnya, kondom dijual dengan berbagai ukuran seperti regular, large, dan extralarge.

Menggunakan kondom yang terlalu kecil membuatnya bisa pecah saat berhubungan seksual.

Begitu pula jika Anda menggunakan kondom terlalu besar hingga terlihat "kedodoran" dapat membuatnya terlepas dari penis atau tertinggal di vagina.

Hal ini tentunya mengurangi kenyamanan dan kenikmatan saat berhubungan seksual.

Karena itu, untuk mendapatkan kondom yang pas bagi penis membutuhkan beberapa pertimbangan.

Lalu, bagaimana cara tepat untuk memilih kondom yang pas?

Indikator kondom tidak pas

Untuk memilih kondom dengan ukuran yang pas, kita perlu melihat beberapa indikator. Berikut beberapa indikator yang menandakan kondom yang dipakai tidak pas dengan penis.

Baca juga: Kondom Tertinggal di dalam Vagina, Bagaimana Mengatasinya?

  • Bergoyang-goyang
  • Dapat digerakkan dengan mudah
  • Pinggiran kondom menekan penis
  • Ukuran rongga kondom untuk mengumpulkan air mani tidak sampai setengah inci

Cara memilih kondom yang pas

Menurut penelitian yang terbit dalam The Journal of Primary Prevention, 1 dari 10 pria mengaku tidak bisa menemukan ukuran kondom yang pas.

Ini membuktikan bahwa mendapatkan kondom yang pas bisa menjadi pekerjaan yang cukup sulit.

Dilansir dari Medical News Today, cara terbaik untuk mendapatkan kondom yang pas adalah dengan mengukur penis.

Ukuran kondom yang pas harus sesuai dengan panjang dan lebar penis saat ereksi. Untuk mengetahuinya maka penis perlu diukur panjang dan lebarnya.

  1. Mengukur panjang penis saat ereksi bisa dilakukan dengan mengukur dari tulang kemaluan hingga ujung penis.
  2. Sedangkan untuk mengukur lebar penis bisa dilakukan dengan memilih bagian paling tebal dari penis. Kemudian bagian tersebut dilingkari dengan tali. Panjang tali yang melingkari penis itu adalah lebar penis.

Setelah mengetahui panjang dan lebar penis makan gambaran umum penis lebih mudah diketahui. Gambaran umum penis tersebut dijadikan indikator saat memilih kondom.

Baca juga: 3 Alasan Kondom Bekas Sudah Dicuci Tetap Tak Boleh Dipakai Lagi

Berikut ini adalah ukuran kondom yang umumnya tersedia di pasaran:

  • Kondom regular: panjang 19,5 cm dan lebar 5,2 cm
  • Kondom kecil (small): panjang 16 cm dan lebar 5,2 cm
  • Kondom besar (large): panjang 20 cm dan lebar 5,4 cm

Selain dengan mengukur penis, Anda juga bisa mendapatkan ukuran kondom yang pas dengan mencobanya. Anda bisa menggunakan kondom berukuran regular terlebih dahulu.

Jika ketika dipakai kondom tersebut bergulung, bergoyang, atau tidak bisa diam di tempatnya, ini menandakan kondom terlalu besar.

Sebaliknya, jika ketika menggunakan kondom Anda merasa sesak atau sempit artinya kondom yang digunakan kekecilan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Terkini Lainnya
Pria Bandung Barat Positif Penyakit Virus Hanta, Kenali Ini Gejalanya…
Pria Bandung Barat Positif Penyakit Virus Hanta, Kenali Ini Gejalanya…
Health
Hari Sel Sabit Sedunia: Ini Cara Mencegah Komplikasi Penyakit Sel Sabit
Hari Sel Sabit Sedunia: Ini Cara Mencegah Komplikasi Penyakit Sel Sabit
Health
Virus Hanta Menyerang Buruh Bangunan dalam Proyek Ciwidey Bandung Barat
Virus Hanta Menyerang Buruh Bangunan dalam Proyek Ciwidey Bandung Barat
Health
Minum Air Putih Terlalu Banyak Bisa Berbahaya, Ini Rekomendasi Jumlah Aman Tiap Hari
Minum Air Putih Terlalu Banyak Bisa Berbahaya, Ini Rekomendasi Jumlah Aman Tiap Hari
Health
Pakar Gizi BGN: Menu MBG Wajib Sesuai AKG dan Keanekaragaman Pangan
Pakar Gizi BGN: Menu MBG Wajib Sesuai AKG dan Keanekaragaman Pangan
Health
5 Faktor Risiko Pengapuran Lutut: Bisa Terjadi Sebelum Tua jika Diabaikan
5 Faktor Risiko Pengapuran Lutut: Bisa Terjadi Sebelum Tua jika Diabaikan
Health
1 dari 3 Orang Dewasa di Indonesia Derita Hipertensi Tanpa Disadari
1 dari 3 Orang Dewasa di Indonesia Derita Hipertensi Tanpa Disadari
Health
Studi: Konsumsi Pornografi Berlebihan Bisa Ubah Fungsi Otak dan Ganggu Pikiran
Studi: Konsumsi Pornografi Berlebihan Bisa Ubah Fungsi Otak dan Ganggu Pikiran
Health
Anak 12 Tahun Peserta JKN Meninggal Setelah Ditolak RSUD, Ini Tanggapan BPJS…
Anak 12 Tahun Peserta JKN Meninggal Setelah Ditolak RSUD, Ini Tanggapan BPJS…
Health
Dokter: Cukup Tidur Bisa Jadi Cara untuk Mencegah Stroke
Dokter: Cukup Tidur Bisa Jadi Cara untuk Mencegah Stroke
Health
Sering Pakai Earbuds? Waspadai Risiko Iritasi, Infeksi, hingga Penumpukan Kotoran Telinga
Sering Pakai Earbuds? Waspadai Risiko Iritasi, Infeksi, hingga Penumpukan Kotoran Telinga
Health
6 Gejala Pengapuran Lutut yang Sering Diabaikan, Dampaknya Bisa Melumpuhkan
6 Gejala Pengapuran Lutut yang Sering Diabaikan, Dampaknya Bisa Melumpuhkan
Health
Ini Fakta Pentingnya Mengelola Stres dengan Baik
Ini Fakta Pentingnya Mengelola Stres dengan Baik
Health
5 Gejala Anemia pada Anak: IDAI Ingatkan Orang Tua untuk Cermat
5 Gejala Anemia pada Anak: IDAI Ingatkan Orang Tua untuk Cermat
Health
Studi: Paparan Nikel Picu Cacat Lahir dan Gangguan Otak pada Anak
Studi: Paparan Nikel Picu Cacat Lahir dan Gangguan Otak pada Anak
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau