Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Risiko Kesehatan Jantung untuk Pencinta Makanan Asin

Kompas.com - 02/06/2022, 13:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Pencinta makanan asin patut berhati-hati dengan kebiasaannya karena ada risiko kesehatan jantung yang mengintai.

Makanan asin dapat berbahaya bagi kesehatan jantung karena mengandung garam atau natrium yang dapat memicu tekanan darah tinggi, jika dikonsumsi terlalu banyak dan sering.

Kementerian Kesehatan telah merekomendasikan standar asupan garam yang sehat, yaitu 1 sendok teh per hari per orang atau setara 2.000 mg natrium per hari per orang.

Baca juga: Jangan Disepelekan, Patah Hati Bisa Berdampak pada Kesehatan Jantung

Mengutip Cleveland Clinic, natrium adalah mineral yang semua manusia butuhkan.

Dalam kadar yang sehat, mineral ini memainkan peran dalam fungsi saraf dan otot serta membantu menjaga tingkat cairan tubuh dalam keseimbangan yang tepat.

Namun, pencinta makanan asin cenderung mengkonsumsi dengan kadar yang lebih tinggi dan itu berbahaya.

“Terlalu banyak natrium dapat menyebabkan retensi cairan, yang dapat meningkatkan tekanan darah,” kata Luke Laffin, ahli jantung.

Tekanan darah tinggi itu merupakan faktor risiko utama dari:

  • Gagal jantung
  • Serangan jantung
  • Stroke.

Baca juga: Bahaya Duduk Terlalu Lama Bagi Kesehatan Jantung

Bagaimana cara kerja makanan asin yang mengandung natrium mempengaruhi kesehatan jantung?

Mengutip Heart, ketika ada natrium ekstra masuk dalam aliran darah, itu menarik air ke dalam pembuluh darah, meningkatkan volume darah di dalamnya.

Dengan lebih banyak darah yang mengalir melalui pembuluh darah Anda, tekanan darah meningkat.

Seiring waktu, tekanan darah tinggi dapat meregangkan atau melukai dinding pembuluh darah dan mempercepat penumpukan plak yang dapat menghalangi aliran darah.

Plak di sekitar pembuluh darah memicu tekanan darah lebih tinggi lagi yang akan membuat kesehatan jantung terganggu.

Sebab, jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh.

Saat itulah, gagal jantung dan serangan jantung dapat terjadi.

Sementara, air ekstra dalam tubuh Anda dapat menyebabkan kembung dan meningkatkan berat badan.

Tekanan darah tinggi dikenal sebagai “silent killer” karena gejalanya tidak selalu jelas.

Baca juga: Tips Menjaga Kesehatan Jantung untuk Lansia

Gagal jantung

Gagal jantung adalah ketika kesehatan jantung terganggua karena tidak mampu memompa darah ke seluruh tubuh secara efektif.

Ini berarti darah yang kaya oksigen dan nutrisi tidak dapat mencapai bagian tubuh yang membutuhkannya.

Hal ini menyebabkan kelelahan dan sesak napas dan beberapa orang mengalami batuk. Aktivitas sehari-hari seperti berjalan, menaiki tangga atau membawa barang belanjaan bisa menjadi sangat sulit.

Gagal jantung adalah kondisi serius dan tidak ada obat pasti, hanya saja dapat diminimalkan faktor risikonya.

Serangan jantung

Serangan jantung terjadi ketika aliran darah yang membawa oksigen ke otot jantung sangat berkurang atau terputus sama sekali.

Hal ini terjadi karena arteri koroner yang mengalirkan aliran darah ke otot jantung menyempit akibat penumpukan lemak, kolesterol, dan zat lain, yang secara bersama-sama disebut plak.

Proses lambat ini dikenal sebagai aterosklerosis.

Ketika plak di dalam arteri jantung pecah, gumpalan darah terbentuk di sekitar plak.
Bekuan darah ini dapat menghalangi aliran darah melalui arteri ke otot jantung.

Otot jantung yang kekurangan oksigen dan nutrisi akan mengalami iskemia.

Ketika kerusakan atau kematian sebagian otot jantung terjadi akibat iskemia, itu disebut serangan jantung.

Baca juga: Olahraga yang Membahayakan untuk Kesehatan Jantung

Sumber rasa asin

Mengutip Heart, sumber rasa asin yang kita dapat sehari-hari biasanya dari garam meja, dengan kombinasi sekitar 40 persen natrium dan 60 persen klorida.

Namun, kecenderungan kita mendapatkan lebih dari 70 persen natrium atau rasa asin dari makanan seperti:

  • Makanan kemasan: produk kalengan, botolan, dan sebagainya.
  • Makanan olahan: keripik, popcorn, kue kering dan sebagainya.
  • Makanan restoran: steak, pizza, burger, dan sebagainya.

Mengutip Cleveland Clinic, menurut Dr. Laffin ada beberapa strategi untuk dapat mengontrol asupan garam atau natrium dalam menjaga kesehatan jantung, yaitu:

  • Periksa label nutrisi makanan: rajinlah membaca label nutrisi dari makanan kemasan yang Anda konsumsi, meski Anda pikir rasanya tidak terlalu asin.
  • Memasak sendiri dengan memanfaatkan rempah-rempah untuk memperkaya rasa, dari pada menggunakan garam berlebihan.
  • Selektif dan cerdaslah saat makan di luar: pilih tempat makan yang memiliki menu lebih sehat. Sekalipun di restoran cepat saji, Anda bisa mencoba meminta menu rendah garam.

Baca juga: Olahraga 30 Menit Setiap Hari untuk Lansia Menjaga Kesehatan Jantung

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau