KOMPAS.com - Penyakit jantung semakin berisiko pada mereka yang lanjut usia (lansia), sehingga penting untuk menjaga pola hidup sehat, termasuk cek kesehatan rutin hingga mengendalikan stres.
Di Indonesia, kategori lansia yaitu mereka yang berusia 60 tahun ke atas.
Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), lebih dari 8,9 juta orang di dunia meninggal akibat penyakit jantung dan pembuluh darah (penyakit kardiovaskular).
Riskesdas di Indonesia 2018 menunjukkan bahwa populasi orang di atas 65 tahun yang mempunyai sakit jantung sebesar 4,6 persen.
Baca juga: Olahraga yang Membahayakan untuk Kesehatan Jantung
"Penting bagi kita untuk menyadari bahwa seiring dengan bertambahnya usia, fungsi tubuh juga mengalami penurunan termasuk organ jantung dan pembuluh darahnya," kata
Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, dr. Badai Bhatara Tiksnadi.
Mengutip WebMD, penyakit jantung lebih berisiko dialami oleh pria, jika berdasarkan jenis kelamn.
Pada usia 60-an, risiko pria sekitar 20 persen dan wanita 10 persen.
Pada usia 80, angka-angka itu tumbuh menjadi pria 32 persen dan wanita hampir 19 persen.
Dalam konferensi pers virtual yang diadakan Entrasol untuk memperingati Hari Lanjut Usia pada Mingggu (29/5/2022), dr Badai mengatakan bahwa perlu "CERDIK" sebagai kunci dalam menjaga kesehatan jantung lansia.
"CERDIK, yaitu cek kesehatan teratur, enyahkan rokok, rajin olahraga, diet seimbang, istirahat cukup, dan kendalikan emosi," jabarnya.
Baca juga: Olahraga 30 Menit Setiap Hari untuk Lansia Menjaga Kesehatan Jantung
Mengutip WebMD, perubahan jantung dan pembuluh darah dapat terjadi diam-diam. Artinya, tanpa gejala yang dapat dirasakan oleh lansia.
Itu mengapa penting untuk lansia cek kesehatan teratur, mengunjungi dokter atau ahli jantung.
Setiap orang harus mengetahui tekanan darah, kadar kolesterol, dan indeks massa tubuh mereka," kata John Dodson, direktur Langone Geriatric Cardiology Program New York University.
Disarankan untuk segera pergi ke dokter, jika mengalami:
Anda mungkin memerlukan tes stres atau tes skrining lain untuk penyakit jantung.
Baca juga: 3 Penyebab Serangan Jantung pada Pria yang Jarang Diketahui