KOMPAS.com - Penyakit ginjal kronis merupakan kondisi ketika fungsi ginjal menurun drastis secara bertahap sehingga akan terjadi penumpukan limbah dan cairan yang meningkatkan tekanan darah.
Ada dua penyebab utama penyakit ginjal kronis yaitu diabetes dan hipertensi atau tekanan darah tinggi.
Kadar gula darah yang tinggi (diabetes) dan tekanan darah (hipertensi) tinggi dapat merusak pembuluh darah di seluruh tubuh, termasuk yang ada di ginjal.
Baca juga: Waspadai Risiko Penyakit Ginjal Meningkat Seiring Bertambah Tua
Pembuluh darah tersebut menjadi kurang efisien dalam menyaring darah, sehingga tidak mampu mengantarkan oksigen dan nutrisi ke jaringan ginjal.
Berkurangnya suplai darah ke ginjal selanjutnya dapat merusak sistem penyaringan di ginjal.
Kondisi tersebut lantas membuat ginjal rusak dan menyebabkan penumpukan limbah dan cairan yang meningkatkan tekanan darah bahkan lebih.
Bagaimana diabetes dan hipertensi menjadi dua penyebab terbesar pada penyakit ginjal kronis?
Diabetes merupakan penyebab utama penyakit ginjal kronis atau CKD. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), 1 dari 3 penderita diabetes juga mengidap penyakit ginjal.
Orang dengan diabetes sering mengalami peningkatan kadar gula (glukosa) dalam darah, yang dapat menyebabkan kerusakan pada banyak jaringan dalam tubuh dari waktu ke waktu, termasuk di ginjal.
"Ketika gula tinggi dalam darah, gula dapat mengikat protein yang berbeda di nefron dan mengubah struktur protein tersebut,” kata Staci Leisman, MD, profesor di Icahn School of Medicine, seperti dikutip dari Everyday Health.
Baca juga: Penyebab Penyakit Gagal Ginjal Akut yang Harus Diperhatikan
Sementara itu, tekanan darah tinggi atau hipertensi merupakan penyebab kedua penyakit ginjal kronis. Peningkatan aliran darah dapat merusak pembuluh darah kecil.
Ketika pembuluh darah menjadi rusak, nefron yang menyaring darah tidak menerima oksigen dan nutrisi yang mereka butuhkan agar berfungsi dengan baik.
Seiring waktu, tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol bisa menyebabkan arteri di sekitar ginjal menyempit, melemah atau mengeras.
Arteri yang rusak ini tidak mampu memberikan cukup darah ke jaringan ginjal. Akibatnya, ginjal tidak bisa berfungsi dengan baik.
"Pembuluh darah di ginjal sangat halus. Bayangkan ada dua selang yang dialiri air, satu bertekanan tinggi, lainnya rendah. Selang yang dialiri tekanan tinggi lama kelamaan akan mengalami kerusakan," ujar dr Staci Leisman, MD dikutip dari Everyday Health.
Diabetes dan hipertensi memang menjadi penyebab terbesar penyakit ginjal kronis, namun menurut Healthline, ada beberapa kondisi lain yang bisa membuat Anda berisiko mengalami penyakit ginjal kronis, yaitu:
Baca juga: 4 Tanda Batu Ginjal yang Harus Anda Waspadai
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.