Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Biopsi Payudara, Tahapan Pemeriksaan Kanker

Kompas.com - 22/06/2022, 15:00 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Biopsi payudara adalah prosedur medis dengan mengambil sampel jaringan payudara untuk diuji di laboratorium.

Melansir Healthline, biopsi payudara adalah cara terbaik untuk mengetahui penyebab benjolan di bagian payudara. Dengan biopsi, kita dapat mengetahui benjolan tersebut merupakan kanker, tumor jinak, atau tidak bersifat kanker.

Tindakan biopsi biasanya dilakukan setelah dokter melihat hasil dari mammogram atau USG payudara atau jika benjolan dapat ditemukan dan terlihat jelas dalam pemeriksaan fisik.

Baca juga: Bagaimana Kanker Payudara Memengaruhi Kesehatan Tubuh?

Biopsi juga dapat dilakukan apabila ada perubahan pada puting Anda, seperti:

  • keluar darah
  • pengerasan kulit
  • lesung pipit di dekat puting
  • puting tidak rata, tidak menonjol, atau tertarik masuk ke dalam

Persiapan tindakan biopsi payudara

Sebelum biopsi payudara dilakukan, beri tahu dokter tentang alergi apapun yang mungkin Anda miliki, terutama riwayat reaksi alergi terhadap anestesi.

Infokan pula kepada dokter mengenai obat-obatan yang Anda konsumsi, termasuk obat-obatan yang dijual bebas, seperti aspirin (yang menyebabkan darah encer) atau suplemen.

Dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan sebelum memutuskan tindakan biopsi payudara. Pemeriksaan tersebut biasanya meliputi:

  • pemeriksaan fisik
  • usg
  • mammogram
  • pemindaian MRI

Selama tes di atas, dokter kemungkinan akan menempatkan jarum atau kawat tipis di area benjolan, sehingga ahli bedah dapat dengan mudah menemukannya.

Pasien akan diberi bius atau anestesi lokal untuk mematikan rasa di area sekitar benjolan.

Baca juga: Minim Efek Samping, Pijat Payudara Punya 5 Manfaat untuk Wanita

Jenis biopsi payudara

Ada beberapa jenis tindakan pengambilan sampel payudara atau biopsi, yaitu:

Biopsi jarum halus (fine needle aspiration)

Selama biopsi jarum halus, Anda akan diminta berbaring di meja operasi, sementara ahli bedah memasukkan jarum kecil dan alat suntik ke dalam benjolan lalu mengambil sampel.

Tindakan biopsi jarum halus bermanfaat menentukan perbedaan antara kista berisi cairan dan benjolan massa padat.

Biopsi jarum inti (core needle biopsy)

Biopsi jarum inti mirip dengan biopsi jarum halus. Selama prosedur ini, dokter Anda menggunakan jarum yang lebih besar untuk mengumpulkan beberapa sampel, dengan ukuran sebutir beras.

Pada beberapa kasus, biosi jarum ini juga dapat dipandu dengan MRI untuk membantu ahli bedah melihat benjolan.

Baca juga: Jangan Anggap Remeh Nyeri di Payudara, Bisa Jadi Tanda Tumor

Biopsi stereotaktik

Biopsi payudara stereotaktik biasanya dilakukan bila ukuran tumor kecil atau ditemukan adanya kalsifikasi (penumpukan kalsium) di payudara saat dilakukan mammografi sebelumnya.

Selama biopsi stereotaktik, Anda akan berbaring tengkurap di atas meja operasi bertenaga listrik dengan lubang di dalamnya.

Dokter bedah akan bekerja di bawah meja, sementara payudara Anda ditempatkan di antara dua piring. Dokter bedah akan membuat sayatan kecil dan mengambil sampel dengan jarum atau probe bertenaga vakum.

Biopsi bedah

Biopsi bedah melibatkan operasi pengangkatan massa payudara, setelah itu sampel dikirim ke laboratorium rumah sakit.

Hasil biopsi payudara

Hasil biopsi payudara dapat menyimpulkan sebagai tumor jinak, prakanker, atau kanker.

Jika sampel payudara bersifat kanker, hasil tersebut juga akan menunjukkan jenis kanker berikut:

  • karsinoma duktal atau kanker saluran payudara
  • kanker payudara inflamasi atau bentuk langka yang membuat kulit payudara tampak terinfeksi
  • karsinoma lobular atau kanker lobulus (kelenjar yang menghasilan susu)
  • paget puting susu atau kanker payudara langka yang dimulai pada puting susu dan meluas ke lingkaran kulit hitam atau areola di sekitar puting.

Setelah mengetahui hasil biopsi dan diketahui tanda kanker, dokter dapat merencanakan tindakan perawatan, antara lain:

  • pengangkatan tumor (lumpektomi)
  • pengangkatan payudara (mastektomi)
  • terapi radiasi
  • kemoterapi
  • terapi hormon

Selain kanker, biopsi juga dapat membantu mengetahui kondisi berikut:

  • adenofibroma, yang merupakan tumor jinak pada jaringan payudara
  • penyakit payudara fibrokistik, yang melibatkan benjolan menyakitkan di payudara karena perubahan hormon
  • papiloma intraduktal, yang merupakan tumor jinak kecil dari saluran susu
  • nekrosis lemak payudara atau benjolan yang terbentuk oleh jaringan lemak yang memar, mati, atau terluka

Baca juga: Macam-macam Pengobatan Kanker Payudara

Efek samping biopsi payudara

Biopsi payudara bisa dibilang sebagai tindakan sederhana dengan risiko rendah. Kendati demikian, setiap prosedur pembedahan memiliki efek samping.

Beberapa kemungkinan efek samping dari biopsi payudara meliputi:

  • Perubahan penampilan payudara. Hal ini tergantung pada ukuran jaringan yang diangkat saat biopsi
  • Memar pada payudara
  • Rasa sakit di area biopsi
  • Infeksi pada tempat biopsi
  • Efek samping ini biasanya bersifat sementara dan dapat diatasi dengan mengonsumsi obat yang diresepkan oleh dokter.

Komplikasi dari biopsi jarang terjadi. Manfaat pemeriksaan benjolan yang berpotensi kanker jauh lebih besar daripada risiko prosedurnya.

Semakin cepat kanker payudara terdeteksi, semakin cepat pengobatan dapat dimulai. Ini akan meningkatkan harapan Anda untuk sembuh total.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau