Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Cara Pengobatan Demam Berdarah (DBD), Apa Saja?

Kompas.com - 26/06/2022, 16:00 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan karena infeksi virus yang ditularkan dari nyamuk Aedes aegypti.

Dikutip dari WebMD, gejala demam berdarah biasanya dimulai 4-6 hari setelah infeksi atau gigitan nyamuk. Beberapa gejala yang muncul yaitu:

  • demam tinggi secara mendadak
  • sakit kepala parah
  • nyeri sendi dan otot
  • mual
  • muntah
  • ruam kulit berupa bintik-bintik merah, biasanya muncul 2-5 hari setelah demam
  • pendarahan ringan (mimisan, gusi berdarah, mudah memar)

Orang yang didiagnosis menderita penyakit demam berdarah dengue (DBD) harus segera mendapat perawatan di rumah sakit.Tujuan pengobatan adalah mengelola gejala dan mencegah infeksi yang lebih parah.

Baca juga: Berikut Penanganan Tepat Demam Berdarah Sesuai dengan 3 Fase DBD

Melansir Healthline, berikut cara pengobatan demam berdarah yang harus Anda ketahui.

1. Obat pereda nyeri

Obat untuk mengatasi rasa sakit pada pasien demam berdarah ada yang dijual bebas di apotek. Namun, ada pula yang harus dengan resep dokter. 

Kendati begitu, sebelum meminum obat, ada baiknya untuk berkonsultasi atau periksa terlebih dahulu dengan dokter.

Dikutip dari Healthline, paracetamol adahal obat yang dijual bebas dan diresepkan untuk orang yang terkena demam berdarah.

Paracetamol atau acetaminophen berguna untuk meredakan nyeri otot dan sendi, serta mengatasi lesu pada pasien DBD.

Obat paracetamol juga dapat menghambat pembentukan zat prostaglandin yang memicu demam dan nyeri.

2. Terapi elektrolit

Kunci utama untuk menyembuhkan pasien demam berdarah yaitu meningkatkan asupan cairan, sehingga dalam beberapa kasus dibutuhkan terapi elektrolit.

Dikutip dari Mayo Clinic, cairan elektrolit memiliki beberapa fungsi penting bagi tubuh, antara lain:

  • Memastikan kinerja saraf, otot, jantung, dan otak.
  • Melancarkan metabolisme.
  • Menyeimbangkan kadar air dalam tubuh.
  • Membawa nutrisi ke dalam sel.
  • Menjaga keseimbangan tingkat asam/basa (pH) tubuh

Baca juga: 3 Fase DBD (Demam Berdarah) dari Demam sampai Sembuh

3. Transfusi darah

Virus dengue dapat menyebabkan penurunan jumlah trombosit.

Menurut jurnal Dengue yang ditulis Cameron P. Simmons dkk, penurunan trombosit disebabkan karena proses mimikri molekuler imunologis yang berkembang selama infeksi atau invasi virus ke sum-sum tulang.

Transfusi platelet urgen diberikan pada pasien DBD dengan trombosit < 20.000/mm3, karena memiliki resiko tinggi mengalami komplikasi perdarahan.

4. Konsumsi makanan sehat dan bergizi

Pemulihan pasien DBD akan berlangsung lebih cepat dengan meningkatkan konsumsi makanan sehat dan bergizi.

Makanan kaya zat besi seperti daging sapi, sayuran hijau, kacang-kacangan, serta vitamin C sebaiknya dikonsumsi oleh para pasien DBD.

Buah-buahan seperti jambu biji, kurma, buah naga, hingga pepaya juga dapat membantu pemulihan demam berdarah.

5. Istirahat dan tidur cukup

Sama seperti pasien penyakit lainnya, penderita DBD harus beristirahat dan tidur cukup demi memulihkan tenaganya kembali.

Baca juga: Apakah Demam Berdarah (DBD) Menular?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Hari Bidan Nasional: Mengenal Perjuangan dan Peran Bidan dalam Menjaga Kesehatan Ibu dan Anak
Hari Bidan Nasional: Mengenal Perjuangan dan Peran Bidan dalam Menjaga Kesehatan Ibu dan Anak
Health
BGN Bikin Sistem Pengawasan Berlapis untuk Cegah Dana MBG Diselewengkan
BGN Bikin Sistem Pengawasan Berlapis untuk Cegah Dana MBG Diselewengkan
Health
Ini Tanggapan Dirut BPJS Kesehatan Soal 7,3 Juta Peserta PBI JKN Dinonaktifkan
Ini Tanggapan Dirut BPJS Kesehatan Soal 7,3 Juta Peserta PBI JKN Dinonaktifkan
Health
Kasus Demam Berdarah Masih Tinggi di Indonesia, Dokter Ingatkan Pentingnya 3M Plus
Kasus Demam Berdarah Masih Tinggi di Indonesia, Dokter Ingatkan Pentingnya 3M Plus
Health
Adam Suseno Alami Sobek Pembuluh Darah Vena, Ini Bahayanya…
Adam Suseno Alami Sobek Pembuluh Darah Vena, Ini Bahayanya…
Health
Rutin Jalan Kaki 100 Menit per Hari Bisa Turunkan Risiko Nyeri Punggung Kronis
Rutin Jalan Kaki 100 Menit per Hari Bisa Turunkan Risiko Nyeri Punggung Kronis
Health
Tanpa Riwayat Keluarga, Remaja Ini Kena Alzheimer di Usia 19 Tahun
Tanpa Riwayat Keluarga, Remaja Ini Kena Alzheimer di Usia 19 Tahun
Health
Demam Berdarah Tak Sama dengan Demam Biasa, Waspadai Perdarahan hingga Serangan ke Organ Vital
Demam Berdarah Tak Sama dengan Demam Biasa, Waspadai Perdarahan hingga Serangan ke Organ Vital
Health
Dari Hengki Kawilarang Meninggal, Ketahui Ini Hubungan Diabetes dan Penyakit Ginjal
Dari Hengki Kawilarang Meninggal, Ketahui Ini Hubungan Diabetes dan Penyakit Ginjal
Health
Waspadai Nyeri Lutut, Bisa Jadi Tanda Awal Pengapuran Sendi Lutut
Waspadai Nyeri Lutut, Bisa Jadi Tanda Awal Pengapuran Sendi Lutut
Health
Virus Hanta Menyebar Tanpa Disadari, Kenali Cara Penularannya Sebelum Terlambat
Virus Hanta Menyebar Tanpa Disadari, Kenali Cara Penularannya Sebelum Terlambat
Health
Hengki Kawilarang Meninggal dengan Kreatinin Tinggi, Ketahui Ini Penyebabnya…
Hengki Kawilarang Meninggal dengan Kreatinin Tinggi, Ketahui Ini Penyebabnya…
Health
Adam Suseno Robek Pembuluh Darah Besar di Kaki, Ini Bahaya Luka Terbuka dan Pendarahan Arteri
Adam Suseno Robek Pembuluh Darah Besar di Kaki, Ini Bahaya Luka Terbuka dan Pendarahan Arteri
Health
Dari Sunjay Kapur Meninggal, Ketahui Bahaya Tersengat Lebah
Dari Sunjay Kapur Meninggal, Ketahui Bahaya Tersengat Lebah
Health
Remaja 19 Tahun Alami Alzheimer, Kenali Gejalanya Sejak Dini
Remaja 19 Tahun Alami Alzheimer, Kenali Gejalanya Sejak Dini
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau