Oleh : Astri Anggraini HW S. Psi dan Dr. Fransisca Iriani R. Dewi M. Si*
Syah (15 tahun) nampak asik dengan gadgetnya di sofa ruang tengah. Tak pernah sekalipun gadget lepas dari tangannya.
Memisahkan gadget dari tangannya dapat menjadikannya ngamuk. Mbak Eka, pengasuhnya, dengan sabar menemani.
Suatu ketika dalam acara keluarga, salah satu anggota keluarga besarnya memberikan makanan mengandung tepung terigu kepada Syah.
“Kasihan, dia ingin makanan itu,” ujar Mbak Eka menirukan.
Apa yang terjadi setelah itu, efeknya bertahan lama, ayah serta pengasuhnya kewalahan.
Syah menjadi tantrum setelah acara keluarga itu. Diet ketat wajib dilakukan diawasi orangtua untuk anak-anak terdeteksi Autism Spectrum Disorder (ASD) dengan tipe agresif dan beremosi tinggi.
Remaja dengan autisme memiliki masalah dalam berkomunikasi sehingga pergaulannya menjadi terhambat karena adanya keterbatasan dalam mengekspresikan pikiran dan perasaan.
Selain itu bahasa yang digunakan cenderung bahasa formal seperti textbook. Mereka juga tidak terampil dalam menjalin pertemanan dan tidak memiliki instink sosial sehingga memiliki jumlah teman yang sedikit.
Remaja dengan autisme terobsesi pada satu obyek atau minat yang terbatas. Selain itu, mereka juga mengalami perubahan hormonal yang intens dan cepat yang menimbulkan perilaku mengamuk dan agresif.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.