Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/07/2022, 18:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Beberapa cara dapat dilakukan untuk mengatasi penyakit paru-paru kronis, salah satu yang paling penting adalah berhenti merokok.

Penyakit paru-paru kronis dikenal sebagai penyakit paru-paru obstruksi kronik atau disingkat PPOK.

Mengutip Doctor NDTV, penyakit paru-paru kronis membuat penderitanya mengalami kerusakan paru-paru dan saluran udara yang bertanggung jawab untuk membawa udara masuk dan keluar.

Baca juga: Ciri-ciri Penderita Penyakit Paru-paru Kronis hingga Akhir Kehidupan

Umumnya penderita penyakit paru-paru kronis seumur hidupnya sering mengalami sesak napas, yang bisa semakin memburuk dari waktu ke waktu.

Apalagi, didukung oleh kebiasaan hidup yang tidak sehat, seperti:

  • Merokok
  • Kurang bergerak atau olahraga
  • Makan dan minum tidak sehat
  • Tidak menjaga kebersihan.

Orang yang memiliki penyakit paru-paru kronis akan sulit melakukan tugas sehari-hari, termasuk menjaga kebersihan dasar. Kondisi ini umum terjadi pada orang tua paruh baya dan lansia.

Baca juga: 13 Tanda-tanda Peringatan Penyakit Paru-paru

Untuk meringankan kondisi penyakit paru-paru kronis, beberapa cara dapat Anda lakukan sebagai berikut:

1. Berhenti merokok

Mengutip Healthline, merokok adalah penyebab utama penyakit paru-paru kronis dan kebanyakan orang dengan PPOK merokok atau terbiasa merokok. 

Sehingga, penderita PPOK perlu segera berhenti merokok sebagai cara mengatasi penyakitnya agar tidak semakin parah. 

Asap rokok membuat paru-paru Anda iritasi yang menyebabkan kerusakan fisik. Itu sebabnya mengapa perokok sering mengembangkan PPOK.

Merokok bertanggung jawab atas 8 dari setiap 10 kematian akibat PPOK.

Anak-anak yang sering terpapar dengan asap rokok dan polusi udara lainnya dapat membuat perkembangan dan pertumbuhan paru-paru mereka melambat.

Itu juga dapat membuat mereka lebih rentan mengalami penyakit paru-paru kronis saat dewasa.

Baca juga: Macam-macam Penyakit Paru-paru yang Harus Diwaspadai

2. Meningkatkan kualitas udara di rumah

Mengutip Medical News Today, iritasi dari zat tertentu di dalam rumah dapat membuat pernapasan lebih sulit bagi penderita penyakit paru-paru kronis.

Iritasi umumnya dari:

  • Cat dan pernis
  • Produk pembersih kimia
  • Pestisida
  • Asap tembakau
  • Debu
  • Bulu hewan peliharaan

Orang-orang dapat meningkatkan kualitas udara di rumah mereka sebagai cara mengatasi PPOK, yang meliputi:

  • Membatasi kontak dengan bahan kimia rumah tangga
  • Membuka jendela untuk meningkatkan aliran udara
  • Menggunakan sistem penyaringan udara
  • Memiliki sistem penyaringan udara yang dibersihkan secara teratur untuk mencegah pertumbuhan jamur dan lumut yang berbahaya
  • Menyedot debu dan menghilangkan kekacauan untuk mencegah debu menumpuk
  • Mencuci sprei setiap minggu untuk mengurangi tungau debu.

Baca juga: 9 Ciri-ciri Penyakit Paru-paru, Tak Hanya Sesak Napas

3. Olahraga

Mengutip Healthline, meningkatkan tingkat kebugaran dapat membantu Anda meringankan gejala penyakit paru-paru kronis, seperti sesak napas.

Olahraga seperti jogging dan bersepeda mungkin akan menjadi lebih sulit dijalankan bagi penderita PPOK.

Satu studi menemukan bahwa olahraga berbasis air memiliki tingkat kesulitan lebih rendah untuk dapat dilakukan penderita PPOK dan dapat meningkatkan kebugaran serta kualitas hidup mereka.

Olahraga berbasis air yang dapat menjadi cara mengatasi PPOK, seperti berenang dan menyelam.

Studi lain tentang bentuk olahraga alternatif menunjukkan bahwa yoga dan tai chi juga dapat bermanfaat bagi penderita penyakit paru-paru kronis dengan meningkatkan fungsi organ dan toleransi olahraga.

Baca juga: 11 Gejala Penyakit Paru-paru yang Perlu Diwaspadai

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com