KOMPAS.com - Beberapa cara dapat dilakukan untuk mengatasi penyakit paru-paru kronis, salah satu yang paling penting adalah berhenti merokok.
Penyakit paru-paru kronis dikenal sebagai penyakit paru-paru obstruksi kronik atau disingkat PPOK.
Mengutip Doctor NDTV, penyakit paru-paru kronis membuat penderitanya mengalami kerusakan paru-paru dan saluran udara yang bertanggung jawab untuk membawa udara masuk dan keluar.
Baca juga: Ciri-ciri Penderita Penyakit Paru-paru Kronis hingga Akhir Kehidupan
Umumnya penderita penyakit paru-paru kronis seumur hidupnya sering mengalami sesak napas, yang bisa semakin memburuk dari waktu ke waktu.
Apalagi, didukung oleh kebiasaan hidup yang tidak sehat, seperti:
Orang yang memiliki penyakit paru-paru kronis akan sulit melakukan tugas sehari-hari, termasuk menjaga kebersihan dasar. Kondisi ini umum terjadi pada orang tua paruh baya dan lansia.
Baca juga: 13 Tanda-tanda Peringatan Penyakit Paru-paru
Untuk meringankan kondisi penyakit paru-paru kronis, beberapa cara dapat Anda lakukan sebagai berikut:
Mengutip Healthline, merokok adalah penyebab utama penyakit paru-paru kronis dan kebanyakan orang dengan PPOK merokok atau terbiasa merokok.
Sehingga, penderita PPOK perlu segera berhenti merokok sebagai cara mengatasi penyakitnya agar tidak semakin parah.
Asap rokok membuat paru-paru Anda iritasi yang menyebabkan kerusakan fisik. Itu sebabnya mengapa perokok sering mengembangkan PPOK.
Merokok bertanggung jawab atas 8 dari setiap 10 kematian akibat PPOK.
Anak-anak yang sering terpapar dengan asap rokok dan polusi udara lainnya dapat membuat perkembangan dan pertumbuhan paru-paru mereka melambat.
Itu juga dapat membuat mereka lebih rentan mengalami penyakit paru-paru kronis saat dewasa.
Baca juga: Macam-macam Penyakit Paru-paru yang Harus Diwaspadai
Mengutip Medical News Today, iritasi dari zat tertentu di dalam rumah dapat membuat pernapasan lebih sulit bagi penderita penyakit paru-paru kronis.
Iritasi umumnya dari:
Orang-orang dapat meningkatkan kualitas udara di rumah mereka sebagai cara mengatasi PPOK, yang meliputi:
Baca juga: 9 Ciri-ciri Penyakit Paru-paru, Tak Hanya Sesak Napas
Mengutip Healthline, meningkatkan tingkat kebugaran dapat membantu Anda meringankan gejala penyakit paru-paru kronis, seperti sesak napas.
Olahraga seperti jogging dan bersepeda mungkin akan menjadi lebih sulit dijalankan bagi penderita PPOK.
Satu studi menemukan bahwa olahraga berbasis air memiliki tingkat kesulitan lebih rendah untuk dapat dilakukan penderita PPOK dan dapat meningkatkan kebugaran serta kualitas hidup mereka.
Olahraga berbasis air yang dapat menjadi cara mengatasi PPOK, seperti berenang dan menyelam.
Studi lain tentang bentuk olahraga alternatif menunjukkan bahwa yoga dan tai chi juga dapat bermanfaat bagi penderita penyakit paru-paru kronis dengan meningkatkan fungsi organ dan toleransi olahraga.
Baca juga: 11 Gejala Penyakit Paru-paru yang Perlu Diwaspadai
Mengutip Medical News Today, melakukan latihan pernapasan penting juga dilakukan sebagai cara mengatasi penyakit paru-paru kronis.
Tujuannya untuk memperbaiki gejala PPOK dengan meningkatkan kemampuan otot yang digunakan seseorang dalam mengambil napas. Selain itu, meningkatkan kemampuan untuk berolahraga.
Tinjauan sistematis Cochrane 2012 membandingkan kelompok orang dengan PPOK yang melakukan latihan pernapasan dengan orang yang tidak melakukannya selama 4-15 minggu.
Latihan pernapasan yang bisa dilakukan meliputi:
Para peneliti tidak menemukan perbedaan gejala seperti sesak napas dan kualitas hidup, tetapi orang yang menggunakan latihan pernapasan mengalami peningkatan toleransi olahraga.
Latihan pernapasan dapat membantu penderita PPOK yang mengalami kesulitan berolahraga.
Baca juga: 8 Macam Penyakit Paru-paru dan Ciri-cirinya
Mengutip Healthline, mempertahankan berat badan yang tepat penting sebagai cara mengatasi penyakit paru-paru kronis.
Ketika Anda kelebihan berat badan secara signifikan, jantung dan paru-paru Anda harus bekerja lebih keras. Ini bisa membuat pernapasan menjadi lebih sulit.
Ini juga membuat Anda lebih mungkin memiliki kondisi lain yang memperburuk PPOK, seperti:
Jika Anda menderita PPOK dan Anda kelebihan berat badan, temui dokter atau ahli gizi. Banyak orang dapat menurunkan berat badan dengan:
Baca juga: 5 Penyebab Penyakit Paru-paru sesuai Jenisnya
Penelitian menunjukkan bahwa orang yang kekurangan berat badan memiliki risiko kematian akibat PPOK yang lebih besar dari pada mereka yang memiliki berat badan normal atau kelebihan berat badan.
Alasan untuk ini tidak sepenuhnya jelas. Para peneliti percaya itu mungkin karena beberapa faktor, seperti:
Orang dengan PPOK yang signifikan membakar hingga 10 kali jumlah kalori dari pada orang tanpa PPOK. Ini karena kerja pernapasan yang sulit.
Jika Anda menderita PPOK dan Anda kekurangan berat badan, mungkin sulit untuk makan cukup.
Anda harus menemui dokter atau ahli gizi, jika Anda membutuhkan bantuan untuk menambah berat badan. Anda dapat mencoba:
Baca juga: 10 Tanda Penyakit Paru-paru yang Pantang Disepelekan
Mengutip Healthline, kesehatan tidak hanya mencakup kesehatan fisik, tetapi juga terkait kesehatan mental. Sehingga, penting untuk mengelola stres.
Penderita penyakit paru-paru kronis sering kali menyebabkan orang mengalami emosi negatif, seperti stres, depresi, dan kecemasan.
Terlebih lagi, penelitian menunjukkan stres dapat berdampak negatif pada kemampuan seseorang untuk mengelola kondisi mereka, kesehatan secara keseluruhan, dan kualitas hidup.
Bagi penderita PPOK, stres, kecemasan, dan serangan panik bisa sangat berbahaya karena bisa mengganggu pernapasan pada orang yang sehat.
Hal ini menyebabkan peningkatan penggunaan obat-obatan dan perjalanan yang lebih sering ke rumah sakit.
Baca juga: 7 Jenis Penyakit Paru-paru Kronis yang Perlu Diwaspadai
Mengutip Healthline, sebuah meta-analisis dari beberapa penelitian menemukan bahwa penderita penyakit paru-paru kronis parah sering kali memiliki kadar vitamin D yang rendah.
Studi menunjukkan bahwa mengkonsumsi suplemen vitamin D dapat menjadi cara mengatasi PPOK dengan mengurangi infeksi pernapasan.
Suplemen umum lainnya yang direkomendasikan untuk penderita PPOK meliputi:
Jika Anda mempertimbangkan untuk menambahkan suplemen ke dalam diet Anda, penting untuk berbicara dengan dokter Anda terlebih dahulu.
Banyak suplemen dapat mengganggu obat dan kondisi kesehatan tertentu.
Baca juga: 3 Penyebab Infeksi Paru-paru Pada Bayi yang Kerap Menyerang
Mengutip Medical News Today, minyak esensial juga dapat bermanfaat sebagai cara mengatasi penyakit paru-paru kronis dengan meredakan gejalanya, meliputi membuka saluran udara dan membersihkan lendir dari paru-paru.
Orang dapat menggunakan minyak esensial dalam diffuser atau mengencerkannya dalam minyak pembawa dan mengoleskannya ke kulit.
Minyak esensial untuk PPOK meliputi:
Minyak kayu putih mengandung senyawa alami yang mungkin memiliki manfaat untuk penderita PPOK sebagai berikut:
Hasil satu studi menyarankan menambahkan 12 tetes minyak kayu putih ke 150 mililiter air mendidih dan menghirup hingga 3 kali per hari.
Myrtol adalah minyak esensial yang berasal dari pinus, jeruk nipis, dan kayu putih.
Sebuah tinjauan baru-baru ini dari 15 uji coba terkontrol secara acak (RCT) menemukan bahwa standar myrtol adalah pengobatan yang aman dan efektif untuk bronkitis kronis dan PPOK.
Namun, lebih banyak RCT skala besar dan berkualitas tinggi diperlukan.
Baca juga: Cara Mencegah Infeksi Paru-paru yang Harus Diperhatikan
Mengutip Healthline, sebuah studi pada 2009 menemukan bahwa kurkumin, antioksidan dalam kunyit memiliki efek perlindungan pada tikus dengan penyakit paru-paru kronis.
Kurkumin dalam jumlah kecil dapat meredakan peradangan saluran napas. Kurkumin juga memperlambat perkembangan kanker paru-paru pada tikus.
Ginseng adalah ramuan lain yang disebut-sebut juga memiliki kemampuan untuk meringankan gejala PPOK.
Banyak penelitian telah melihat efek jahe pada PPOK, khususnya varietas ginseng Asia.
Penelitian lebih lanjut masih diperlukan, tetapi peserta dalam studi 2011 melaporkan bahwa mengkonsumsi ramuan herbal tersebut dapat menjadi cara mengatasi penyakit paru-paru kronis dengan meningkatkan fungsi organnya.
Obat herbal harus digunakan untuk melengkapi pengobatan PPOK lainnya dan bukan sebagai pengganti metode pengobatan.
Seperti halnya suplemen, Anda harus menghubungi dokter Anda sebelum mencoba obat herbal apa pun.
Baca juga: Macam Penyebab Infeksi Paru-paru yang Perlu Diketahui
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.