Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Makanan yang Harus Dihindari karena Mengganggu Pernapasan

Kompas.com - 05/07/2022, 16:15 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Makanan yang kita makan bisa memengaruhi kesehatan paru-paru. Beberapa makanan harus dihindari karena dapat mengganggu pernapasan.

Makanan tertentu memengaruhi paru-paru dalam bekerja untuk mengembang dan berelaksasi ribuan kali setiap hari untuk membawa oksigen serta mengeluarkan karbon dioksida.

Mengutip American Lung Association, makan makanan tidak tepat dapat menyulitkan kerja paru-paru, dalam beberapa kaasus memberatkan gejala asma.

Makanan memengaruhi pernapasan karena dalam tubuh kita terjadi matabolisme, yaitu proses perubahan makanan menjadi bahan bakar di dalam tubuh.

Baca juga: 9 Cara Meredakan Dahak Berlebih yang Mengganggu Pernapasan

Oksigen penting dalam proses metabolisme karena berfungsi untuk membantu membakar molekul dari nutrisi makanan.

Ketika gula, serat, lemak, dan protein dipecah, energi adalah produk akhir.

Sementara, karbon dioksida dibuat sebagai produk limbah yang akan dihembuskan paru-paru keluar.

Berbagai jenis nutrisi membutuhkan jumlah oksigen yang berbeda untuk mencernanya dan menghasilkan jumlah karbon dioksida yang berbeda juga.

Karbohidrat menggunakan lebih banyak oksigen dan menghasilkan lebih banyak karbon dioksida.

Sedangkan, lemak menghasilkan lebih sedikit karbon dioksida dari paada jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk mencernanya.

"Beberapa orang dengan PPOK (penyakit paru-paru obstruktif kronis) merasa bahwa makan makanan dengan lebih sedikit karbohidrat dan lebih banyak lemak sehat membantu mereka bernapas lebih mudah," kata Traci Gonzales, praktisi perawat dan juru bicara sukarelawan untuk American Lung Association.

Baca juga: Macam Kondisi Medis Penyebab Infeksi Saluran Pernapasan Kronis

Berikut makanan yang harus dihindari karena mengganggu pernapasan:

1. Roti

Mengutip Eat This, roti adalah karbohidrat sederhana, yang terdiri dari tepung dan gula halus.

Roti dapat mengganggu pernapasan dengan menyebabkan peradangan paru-paru.

Selain itu, dalam mencerna makanan ini akan membutuhkan lebih banyak pekerjaan di bagian paru-paru untuk proses metabolisme.

"Diet rendah karbohidrat akan memungkinkan tubuh memproduksi lebih sedikit karbon dioksida, yang merupakan kabar baik bagi siapa saja yang memiliki kondisi paru-paru," kata Lisa Richards, ahli gizi dan penulis The Candida Diet.

Colleen Wysocki-Woods, pemilik ZEST Nutrition mencatat bahwa dari pada makan karbohidrat sederhana, penting untuk memilih karbohidrat kompleks, seperti biji-bijian, buah-buahan, dan sayuran.

Dr. Richards mengatakan bahwa karbohidrat kompleks memberikan manfaat nutrisi, meskipun menghasilkan produksi karbon diaksida.

"Pasta putih halus, roti, nasi, dan manisan tidak akan memberikan banyak manfaat nutrisi serta tidak sebanding dengan kerja pernapasan yang lebih sulit," terangnya.

Tsao-Lin Moy, ahli akupunktur dan spesialis pengobatan alternatif, juga mencatat bahwa peradangan tambahan dari makanan karbohidrat sederhana ini dapat menyebabkan saluran udara mengencang dan menghasilkan dahak.

Baca juga: 14 Penyebab Sesak Napas, Tak Hanya Gangguan Pernapasan

2. Es krim

Mengutip Eat This, es krim adalah salah satu produk susu, yang mana susu diketahui dapat meningkatkan produksi lendir, sehingga mengganggu pernapasan. 

Dokter naturopati Anna Johnson menyarankan Anda untuk mengkonsumsi lebih sedikit es krim selama musim dingin, flu, atau saat Anda kurang enak badan.

"Susu dan produk susu dapat menghasilkan banyak jaringan lendir dan radang saluran pernapasan," kata Dr. NavNirat Nibber, penasihat medis di Advanced Orthomolecular Research.

Dr Nibber mengatakan bahwa kita bisa memperhatikan, jika terus mengkonsumi produk susu saat sedang batuk, kondisinya kesehatan bisa semakin parah.

"Dahak berlebihan, iritasi sinus, atau hidung tersumbat. Coba hentikan produk susu dan lihat bagaimana gejalanya berubah," ungkapnya.

Efek itu berlaku 2 kali lipat untuk es krim yang juga mengandung banyak gula halus.

3. Kripik

Mengutip Eat This, makanan olahan tidak baik untuk kesehatan paru-paru.

Disarankan untuk menghindari makanan olahan yang dapat mengganggu pernapasan.

Hal itu karena kripik mengandung banyak lemak jenuh dan garam. Keduanya tidak bagus untuk kesehatan umum dan khususnya paru-paru.

"Garam bisa berdampak buruk bagi paru-paru, terutama jika Anda memiliki kondisi paru-paru yang mendasari seperti penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), dan penyakit jantung," kata Dr William Li, dokter dan penulis Eat To Beat Disease.

Baca juga: 6 Herbal untuk Mengobati Gangguan Pernapasan yang Mematikan

4. Alkohol

Mengutip Eat This, alkohol tidak baik untuk paru-paru dalam jenis apa pun, terutama anggur merah atau koktail yang mengandung gula.

Keduanya dapat menyebabkan peradangan, terutama bir yang mungkin dapat lebih buruk pengaruhnya bagi kesehatan pernapasan.

"Makanan yang mengandung gas dan berkarbonasi dapat menyebabkan kembung, dada sesak, dan bahkan serangan asma," kata Wysocki-Woods.

5. Bawang

Mengutip American Lung Association, mengkonsumsi berbagai jenis bawang juga perlu dikurangi atau dihindari karena berpotensi mengganggu pernapasan.

Baik bawang putih, bawang merah, dan bawang bombai merupakan makanan yang dapat memproduksi gas atau kembung di lambung.

Sering kali kondisi itu kemudian berkembang yang membuat orang sulit bernapas, menyebabkan sesak napas dan memicu asma kambuh.

Makanan yang memproduksi gas, selain bawang, yaitu:

  • Kacang-kacangan
  • Minuman bersoda
  • Gorengan.

Baca juga: Bisa Merenggut Nyawa, Kenali Gejala Sindrom Gangguan Pernapasan Akut

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com