Perlu Anda ketahui, jika si kecil sudah dibiasakan mengonsumsi makanan asin dengan garam tinggi, mereka bisa berisiko alami kondisi kronis berikut.
Ginjal bayi belum sepenuhnya berkembang dan sempurna sehingga tidak dapat mengolah garam yang berlebihan.
Untuk itu, para orangtua sebaiknya tidak memberikan makanan olahan atau kemasan untuk anak-anaknya karena cenderung memiliki kandungan natrium yang tinggi.
Baca juga: MPASI Tunggal dan 4 Bintang, Mana yang Lebih Baik?
Memberi makanan mengandung garam di usia terlalu dini akan mengakibatkan anak-anak lebih menyukai makanan asin.
Padahal asupan garam untuk anak-anak di bawah usia lima tahun (balita) hanyalah 3 gram per hari. Jika melebih batas tersebut, anak-anak berisiko mengalami tekanan darah tinggi atau hipertensi.
Tekanan darah tinggi diketahui dapat menyebabkan masalah kesehatan pada jantung anak-anak.
Penelitian yang dipublikasikan di Science Translational Medicine pada 2020 menyimpulkan bahwa asupan garam berlebihan menyebabkan sistem kekebalan anak melemah.
Garam dapat merusak respons antibakteri neutrofil pada anak-anak yang sejatinya dapat menjadi kekebalan tubuh dengan melawan infeksi.
Selain itu, fungsi sistem kekebalan tubuh juga menurun karena garam menyebabkan ginjal bekerja terlalu keras.
Baca juga: Manfaat Pemberian ASI Bagi Bayi dan Ibu
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.