Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak-anak Boleh Makan Telur Setiap Hari, Asal...

Kompas.com - 07/07/2022, 12:00 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Telur merupakan sumber makanan yang mudah didapat dan dikreasikan, terutama sebagai menu makanan anak-anak.

Kebanyakan anak-anak gemar makan telur karena rasanya yang enak dan mudah dikunyah gigi si kecil. Bahkan, ada anak yang ingin menyantap telur setiap hari.

Namun, sebagian besar orangtua mungkin pernah merasa bimbang atau khawatir apakah telur bisa menjadi menu yang dimakan anak-anak setiap hari.

Baca juga: Manfaat Makan Telur Bagi Penderita Diabetes

Telur aman dikonsumsi anak-anak

Kini Anda tak perlu merasa khawatir. Dikutip dari Verywell Family, telur merupakan makanan yang aman dikonsumsi oleh anak-anak.

Telur, yang mengandung protein, lemak sehat, dan berbagai nutrisi lainnya, dapat menjadi bagian yang sehat dari diet anak-anak.

Si kecil boleh makan telur setiap hari, asalkan mereka tidak kelebihan asupan kolesterol dan lemak jenuh dari sumber protein lain.

Telur sendiri sudah memiliki banyak kandungan kolesterol yaitu 187 mg.

Padahal menurut The American Heart Association, batas kolesterol yakni 300 mg untuk anak yang sehat atau tidak memiliki masalah pada jantung.

Baca juga: Bahaya Mengonsumsi Telur Mentah

Nutrisi telur

Telur merupakan makanan yang murah meriah, mudah diolah, dan populer di kalangan anak-anak. Telur pun memiliki aneka nutrisi penting untuk mendukung tumbuh kembang anak.

1. Protein

Dalam Dietary Guidelines for American, telur termasuk dalam kelompok makanan berprotein, bersama dengan seafood, ayam, makanan kedelai, kacang-kacangan, biji-bijian, dan daging merah.

Anak-anak berusia 9-13 tahun harus mendapat asupan 5-6 ons protein dari kelompok makanan di atas pada setiap harinya.

Sementara, anak-anak di bawah usia 9 tahun mungkin hanya membutuhkan 2-4 ons protein yang setara dengan 1 butir telur.

Jika menghitung jumlah protein terlalu rumit buat orangtua, Anda bisa menggunakan konsep keseimbangan berdasarkan ukuran piring.

Dalam 1 piring makan anak, sebaiknya sepertiga diisi buah dan sayuran, sepertiga protein seperti telur, dan sepertiga lainnya karbohidrat, bisa nasi, roti gandum, atau pasta (mie).

Anda sebaiknya juga mengupayakan variasi dalam pilihan makanan anak. Sebagai contoh, saat telur menjadi pilihan protein saat sarapan, Anda bisa memilih ikan tuna untuk makan siang lalu menyiapkan yogurt sebagai camilan.

Baca juga: 10 Makanan Mentah yang Berisiko Penyakit, dari Kentang hingga Telur

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau