"Peneliti menemukan algoritma yang meniru cara sistem saraf mamalia bekerja, dengan neuron buatan berbeda yang mengkhususkan diri dan belajar mendeteksi, dalam data, pola yang penting untuk melakukan tugas tertentu," tulis Oscar Lao, peneliti utama di CNAG-CRG dan ahli dalam jenis simulasi ini.
Algoritma mampu memprediksi demografi manusia menggunakan genom yang diperoleh melalui ratusan ribu simulasi.
Setiap kali menjalankan simulasi, mereka melakukan perjalanan di sepanjang jalur yang mungkin dalam sejarah umat manusia.
Sebagai negara besar di dunia, Indonesia tentunya menemui problematika kesehatan yang sangat menantang.
Jika di negara maju level Amerika Serikat bisa sampai memprediksi keguguran, maka sudah terbayang betapa manfaatnya AI di negeri ini.
Genomik adalah bidang interdisipliner biologi yang berfokus pada struktur, fungsi, evolusi, pemetaan, dan pengeditan genom.
Berikut ini beberapa makanan yang buruk untuk usus dan dapat menyebabkan masalah pencernaan.
Saat ini bidang genomik terus dikembangkan karena dapat diterapkan di berbagai bidang seperti kesehatan, bioteknologi, antropologi, dan lainnya.
Beranjak atas hal tersebut, manakala kita masih meraba dan mencari best practise ideal, penulis sebagai bagian dari organisasi Kolaborasi Riset dan Inovasi Industri Kecerdasan Artifisial (KORIKA) menantikan peran dan kontribusi para pihak akan peta jalan AI Bidang Kesehatan terkait genom tersebut.
KORIKA menantikan peran aktif sidang pembaca dalam webinar untuk umum berjudul "Kecerdasan Artifisial Untuk Pengembangan Genom di Indonesia" pada Sabtu (23/7/2022) pagi ini.
Bertindak sebagai pembicara kunci antara lain Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Deputi Ketua BRIN untuk Kebijakan Publik Mego Pinandito, M.Eng, CEO Huawei Cloud Indonesia Jason Zhang, Presiden KORIKA Hammam Riza, Wakil Menteri Kesehataan dr. Dante Saksono Harbuwono, Menteri Perdagangan 2011-2014 Dr. Gita Wirjawan, dan lainnya.
Inilah kesempatan emas kita untuk memanfaatkan AI untuk menciptakan teknologi yang efektif dan efisien.
Hal ini tentu dapat mendorong dan membantu khususnya bidang kesehatan Indonesia, baik dari segi diagnosa, pengobatan, maupun pencegahan suatu penyakit. Semoga!
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.