8 Penyebab Sirosis Hati, dari Alkohol sampai Penyakit

KOMPAS.com - Sirosis hati adalah kondisi ketika jaringan parut menggantikan sel hati yang sehat sehingga fungsi organ vital ini terganggu.

Dilansir dari NHS, sirosis hati terkadang juga dikenal sebagai penyakit liver stadium akhhir karena kondisi hati atau liver sudah mengalami kerusakan cukup parah.

Penyakit ini bisa menyebabkan komplikasi serius yang mengancam jiwa. Untuk meningkatkan kewaspadaan pada masalah kesehatan ini, kenali berbagai penyebab sirosis hati.

Baca juga: Kenali Apa itu Sirosis Hati, Komplikasi Liver yang Perlu Diwaspadai

Penyebab sirosis hati

Ada banyak faktor yang merusak dan bisa jadi penyebab sirosis hati, di antaranya:

• Konsumsi alkohol berlebihan

Dilansir dari BetterHealth, kebanyakan sirosis hati disebabkan konsumsi alkohol berlebihan dalam jangka panjang.

Perlu diketahui, ambang batas aman orang dalam mengonsumsi minuman keras bisa berbeda-beda.

Terkadang, ada juga orang yang memiliki kecenderungan genetik liver atau hatinya mudah rusak ketika terkena alkohol.

Selain itu, orang yang sebelumnya memiliki riwayat penyakit liver atau hepatitis juga cenderung riskan mengembangkan sirosis hati.

• Infeksi virus hepatitis

Penyakit hepatitis, terutama infeksi hepatitis B dan C, juga termasuk salah satu penyebab utama sirosis hati.

Dilansir dari Medical News Today, penyakit ini biasanya menular lewat darah, seperti berbagi jarum suntik.

Penyakit hepatitis B bisa dicegah lewat vaksinasi, tapi hingga kini belum ada vaksin untuk hepatitis C.

Baca juga: 3 Gejala Sirosis Hati mulai dari Tahap Awal, Lanjut, sampai Bahaya

• Fatty liver

Penyakit fatty liver atau penumpukan lemak di hati juga bisa menyebabkan sirosis hati.

Penyakit ini rentan dialami orang obesitas, penderita diabetes tipe 2, dan pengidap kolesterol tinggi serta trigliserida tinggi.

Risiko perlemakan hati bisa memicu sirosis hati lebih tinggi pada penderita yang juga mengidap hepatitis C.

• Faktor keturunan

Beberapa penyakit yang diturunkan juga bisa memicu terbentuknya jaringan parut di hati sampai sirosis.

Dilansir dari ClevelandClinic, penyakit langka ini di antaranya defisiensi antitripsin alfa-1 yang membuat penumpukan protein abnormal di hati, hemokromatosis atau kelebihan zat besi yang disimpan di hati.

Selain itu, ada penyakit wilson yang membuat penderitanya kelebihan tembaga, fibrosis kistik yang menyebabkan kista terbentuk di hati, kelainan penyimpanan atau metabolisme glikogen, sampai sindrom alagille yang membuat bayi lahir dengan saluran empedu tidak normal.

Baca juga: 5 Bahaya Fatty Liver yang Perlu Diwaspadai

• Penyakit autoimun

Penyakit autoimun, contohnya penyakit hepatitis autoimun, juga bisa memicu berkembangnya sirosis hati.

Penyakit ini membuat sistem kekebalan tubuh keliru menyerang sel-sel hati yang sehat.

• Penyakit empedu

Penyakit yang merusak atau menyumbat saluran empedu dari hati ke organ pencernaan lain juga bisa menyebabkan sirosis hati.

Penyakit empedu ini bisa berupa kolangitis bilier primer, kolangitis sklerosis primer, penyumbatan saluran empedu, kanker empedu, dan kelainan atresia bilier sejak lahir.

Baca juga: Gejala Fatty Liver dan Penyebabnya

• Gagal jantung kronis

Selain masalah pada hati atau liver, penyebab sirosis hati juga bisa berasal dari gagal jantung kronis.

Kondisi ini menyebabkan cadangan cairan menumpuk di organ hati. Akibatnya, hati dan bagian tubuh lain membengkak sampai rusak.

• Penyakit langka amiloidosis

Amiloidosis adalah penyakit langka yang menyebabkan penumpukan zat protein amiloid di dalam tubuh.

Penumpukan amiloid ini lambat laun bisa merusak hati dan mengganggu fungsi hati.

Baca juga: Bagaimana Alkohol Bisa Merusak Liver?

Cara mendeteksi sirosis hati

Perlu diketahui, beragam kondisi atau penyakit penyebab sirosis hati ini biasanya berlangsung secara bertahap. Artinya, penyakit bisa muncul selang bertahun-tahun kemudian.

Untuk itu, jika Anda mendapati gejala sirosis hati, segera lakukan pemeriksaan ke dokter.

Penyakit ini bisa dideteksi lewat pemeriksaan fisik, tes darah untuk memeriksa fungsi hati, tes USG, CT scan, MRI, atau biopsi sampel jaringan hati.

Baca juga: Bagaimana Penyakit Liver Bisa Menyebabkan Muntah Darah?