KOMPAS.com - Tahukah Anda bahwa tempe adalah salah satu contoh makanan fermentasi?
Makanan fermentasi dari Indonesia ini digemari oleh banyak kalangan dan termasuk ke dalam kategori makanan pokok.
Selain tempe, sekarang ini banyak sekali jenis makanan fermentasi yang bisa diakses dengan mudah di pasaran.
Baru-baru ini, kombucha menjadi salah satu makanan fermentasi yang banyak digemari oleh masyarakat, termasuk oleh kalangan para influencer.
Namun, apakah ada bahaya yang bisa ditimbulkan jika mengonsumsi makanan fermentasi? Berikut adalah beberapa bahaya yang akan muncul.
Baca juga: 4 Makanan Fermentasi yang Baik untuk Pencernaan
Mengonsumsi makanan yang difermentasi ternyata bisa menyebabkan keracunan.
Meskipun mayoritas makanan fermentasi baik untuk tubuh dan memberikan manfaat yang besar bagi kesehatan, namun ada beberapa makanan fermentasi yang rentan dihinggapi racun dan bakteri.
Salah satu jenis makanan fermentasi beracun adalah kefir yang pengemasannya tidak baik.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Universitas Chiang Mai, ditemukan bahwa produk fermentasi susu sangat rentan dengan kontaminasi.
Namun tenang saja, jika diolah dan dikemas dengan baik, produk olahan fermentasi susu tidak akan beracun dan akan tetap berguna bagi tubuh.
Melansir WebMD, Anda hanya harus selektif dalam memilih makanan fermentasi dan pastikan membelinya dari bagian pendingin karena terhindar dari bakteri buruk yang akan merusak kualitas produk.
Baca juga: 15 Manfaat Kunyit, Obat Demam hingga Anti Racun
Melansir Healthline, beberapa makanan fermentasi dari kedelai bisa dikategorikan sebagai makanan goitrogenik yang berperan dalam menyebabkan penyakit hipotiroid.
Goitrogen yang ditemukan dalam makanan fermentasi kacang kedelai bisa mempengaruhi kinerja dari kelenjar tiroid. Keadaan akan semakin parah jika seseorang memiliki riwayat penyakit tiroid.
Meskipun begitu, jika dikonsumsi dengan jumlah wajar, makanan fermentasi dari kedelai masih tetap aman untuk kesehatan.
Melakukan proses fermentasi melibatkan penggunaan gula dan garam yang tidak sedikit jumlahnya.
Contohnya adalah miso yang dibuat dengan mencampurkannya dengan garam, sedangkan kombucha yang menggunakan gula tambahan.
Untuk Anda yang memperhatikan asupan gula atau garam, maka hal ini perlu diwaspadai dan dibatasi jumlahnya sehingga tidak mempengaruhi kesehatan.
Baca juga: 4 Bahaya Terlalu Banyak Gula untuk Kesehatan
Mengonsumsi makanan fermentasi mungkin bisa dibilang baru untuk sebagian orang yang tidak terbiasa dengan makanan tersebut.
Seperti yang dilansir oleh WebMD, ketika pertama kali mencoba makanan fermentasi, wajar jika mengalami kembung.
Hal ini terjadi karena perut mencoba beradaptasi dengan bakteri yang ada di dalam makanan fermentasi tersebut.
Anda tidak perlu khawatir karena keadaan ini tidak berbahaya, namun tetap harus membatasi konsumsi makanan fermentasi pada awalnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.