Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/07/2022, 18:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS - Saat Anda mulai merasakan stres dan cemas, denyut nadi biasanya menjadi lebih cepat dan suasana hati mulai memburuk.

Selain itu, stres dan kecemasan juga sering membuat tekanan darah meningkat.

Tapi apa hubungan sebenarnya antara stres, kecemasan dan tekanan darah?

Apakah Anda perlu khawatir tentang dampak stres pada tubuh? Berikut penjelasan ahli mengenai dampak stres.

Baca juga: Manusia merupakan Sebuah Sistem

Stres dan tekanan darah

Melansir Cleveland Clinic, ahli jantung preventif Luke Laffin mengatakan bahwa kecemasan dan stres sebenarnya tidak selalu memicu tekanan darah untuk jangka panjang.

Namun, stres sering berdampak pada gaya hidup yang berkontribusi pada peningkatan tekanan darah.

"Stres dan kecemasan pasti dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, namun tidak selalu menyebabkan peningkatan tekanan darah yang berkelanjutan," katanya.

Untuk memahami hal ini, penting untuk mengetahui dua kategori stres yang kita alami, yakni stres akut dan stres kronis.

Meskipun keduanya dapat menyebabkan tekanan darah Anda naik, keduanya memiliki efek jangka panjang yang berbeda.

Stres akut dan tekanan darah

Stres akut adalah stres sementara yang disebabkan oleh peristiwa tertentu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com