Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/08/2022, 06:00 WIB
Ria Apriani Kusumastuti,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gigi bungsu merupakan gigi geraham terakhir yang tumbuh, khususnya ketika seseorang mulai memasuki usia dewasa.

Menurut Mayo Clinic, pertumbuhan gigi bungsu yang baik tidak akan menyebabkan efek samping apapun.

Namun, gigi bungsu yang pertumbuhannya tidak sempurna akan mengganggu gigi di sekitarnya dan kemungkinan untuk terjadi infeksi juga cukup besar.

Baca juga: Apakah Operasi Gigi Bungsu Harus Bius Total?

Infeksi pada gigi bungsu

Melansir Healthline, infeksi gigi bungsu disebabkan oleh bakteri yang menumpuk.

Penumpukan bakteri ini disebabkan oleh sisa-sisa makanan dan sulitnya sikat serta benang gigi untuk menjangkau bagian gigi bungsu.

Healthline juga menambahkan bahwa ada beberapa gejala yang menunjukkan gigi bungsu terinfeksi, seperti:

  • Rasa sakit atau sensitif gusi maupun gigi yang berlebihan
  • Peradangan gusi
  • Pendarahan atau muncul kemerahan pada gusi
  • Keluarnya cairan putih di sekitar gigi
  • Bau mulut
  • Muncul rasa tidak enak di mulut
  • Rasa sakit pada rahang
  • Pembengkakan rahang
  • Rasa kaku pada rahang
  • Sulit untuk bernafas, membuka mulut, menelan, atau berbicara

Baca juga: Kapan Waktu yang Tepat untuk Cabut Gigi Bungsu?

Prosedur Operasi untuk infeksi gigi bungsu

Ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi infeksi pada gigi bungsu tergantung dari keparahan infeksi yang timbul.

Melansir Cleveland Clinic, salah satu cara terbaik yang bisa dilakukan untuk menangani infeksi pada gigi bungsu adalah dengan mencabutnya.

Dokter gigi biasanya akan merekomendasikan operasi gigi bungsu untuk infeksi tersebut dan untuk mencegah masalah lain yang mungkin timbul karenanya.

Healthline menjelaskan bahwa prosedur pertama yang akan diambil untuk mengatasi infeksi gigi bungsu tersebut adalah dengan memberikan antibiotik.

Antibiotik yang diberikan tersebut berfungsi untuk menyembuhkan infeksi yang terjadi dan setelah sembuh, dokter akan melakukan operasi untuk menghindari terjadinya infeksi yang lain.

Prosedur operasi yang dilakukan untuk mencabut gigi bungsu sebenarnya tidak lama, biasanya memakan waktu 20 hingga 60 menit saja tergantung dari posisi gigi bungsu tersebut.

Menurut Dinas Kesehatan Nasional Inggris, prosedur operasi yang akan dilakukan melibatkan anestesi sehingga pasien tidak akan merasakan rasa sakit ketika gigi bungsu dicabut.

Proses pencabutan gigi bungsu tersebut juga tidak sederhana karena dokter akan membuat sobekan pada gusi untuk mengangkat gigi bungsu.

Tidak hanya itu saja, dokter juga akan menggoyang-goyangkan gigi bungsu dan memotongnya menjadi kecil sehingga lebih mudah untuk diambil.

Setelah proses operasi ini selesai, Anda akan merasa sedikit tidak nyaman di bagian mulut dan akan ada pembengkakan.

Tenang saja, efek dari operasi gigi bungsu ini tidak akan lama dan mungkin hanya akan berlangsung hingga 2 minggu saja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Apa Ciri-ciri Ginjal Tidak Sehat? Ini 8 Tanda yang Perlu Diwaspadai…

Apa Ciri-ciri Ginjal Tidak Sehat? Ini 8 Tanda yang Perlu Diwaspadai…

Health
Perbedaan Gangguan Bipolar dan Skizofrenia pada Anak, Ini Kata Pakar

Perbedaan Gangguan Bipolar dan Skizofrenia pada Anak, Ini Kata Pakar

Health
Menkes: Ukuran Celana 33 Bisa Jadi Sinyal Visceral Fat, Apa Bahayanya?

Menkes: Ukuran Celana 33 Bisa Jadi Sinyal Visceral Fat, Apa Bahayanya?

Health
Dokter: HPV Penyebab Kanker Serviks Tidak Hanya Bisa Menular Melalui Hubungan Seksual

Dokter: HPV Penyebab Kanker Serviks Tidak Hanya Bisa Menular Melalui Hubungan Seksual

Health
Kanker Serviks Jadi Kanker Paling Mematikan Kedua pada Wanita, Ini Penyebabnya…

Kanker Serviks Jadi Kanker Paling Mematikan Kedua pada Wanita, Ini Penyebabnya…

Health
Satu Data Kesehatan, Cara Pemerintah Pantau Kondisi Jemaah Haji Real Time

Satu Data Kesehatan, Cara Pemerintah Pantau Kondisi Jemaah Haji Real Time

Health
Diabetic Foot Bisa Berujung Amputasi, Dokter Ungkap Cara Mencegahnya

Diabetic Foot Bisa Berujung Amputasi, Dokter Ungkap Cara Mencegahnya

Health
Eksim Kambuh di Rumah? Ini Tips Mengatasinya dari Dokter Kulit

Eksim Kambuh di Rumah? Ini Tips Mengatasinya dari Dokter Kulit

Health
Minuman Matcha Sedang Tren, Ini Manfaatnya bagi Kesehatan

Minuman Matcha Sedang Tren, Ini Manfaatnya bagi Kesehatan

Health
Tak Hanya Paru-paru, Dokter Ungkap Tuberkulosis Menyerang 7 Organ Ini

Tak Hanya Paru-paru, Dokter Ungkap Tuberkulosis Menyerang 7 Organ Ini

Health
Nyeri Haid Sering Ganggu Aktivitas? Ini Tips Mencegahnya dari Dokter

Nyeri Haid Sering Ganggu Aktivitas? Ini Tips Mencegahnya dari Dokter

Health
Apakah Daun Kelor Bisa Diminum Setiap Hari? Berikut Penjelasannya…

Apakah Daun Kelor Bisa Diminum Setiap Hari? Berikut Penjelasannya…

Health
Apakah Penyakit Tuberkulosis Mematikan? Ini Kata Pakar…

Apakah Penyakit Tuberkulosis Mematikan? Ini Kata Pakar…

Health
5 Gejala Asam Urat pada Kaki, Jangan Sepelekan Nyeri Tiba-tiba

5 Gejala Asam Urat pada Kaki, Jangan Sepelekan Nyeri Tiba-tiba

Health
7 Manfaat Jalan Kaki bagi Kesehatan: Dukung Jantung Sehat dan Turunkan Stres

7 Manfaat Jalan Kaki bagi Kesehatan: Dukung Jantung Sehat dan Turunkan Stres

Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau