KOMPAS.com - Gigi geraham bungsu merupakan gigi yang tumbuh paling akhir dan berada di bagian paling belakang gigi geraham atau ujung gusi atas dan bawah.
Gigi bungsu biasanya muncul pada akhir masa remaja atau awal masa dewasa, yaitu sekitar usia 17 hingga 25 tahun.
Menjadi gigi yang paling akhir muncul menyebabkan terkadang keberadaan gigi bungsu mengganggu karena kurangnya ruang bagi gigi bungsu untuk tumbuh.
Hal ini menyebabkan gigi bungsu tidak dapat tumbuh dalam posisi yang sempurna atau tidak sejajar dengan garis gigi lainnya.
Baca juga: Kapan Bayi Mulai Tumbuh Gigi?
Dalam istilah medis kondisi ini disebut impaksi gigi bungsu. Impaksi gigi bungsu dapat mengakibatkan rasa sakit, kerusakan pada gigi lain, dan masalah gigi lainnya.
Impaksi gigi bungsu juga dapat menyebabkan gigi menjadi lebih rentan terhadap penyakit karena gigi sulit dibersihkan sehingga meninggalkan sisa-sisa makanan.
Merangkum Medical News Today dan Healthline, impaksi gigi bungsu menyebabkan beberapa gejala berikut:
Rasa sakit yang disebabkan oleh infeksi pada gigi bungsu dapat berlangsung selama beberapa hari lalu menghilang.
Akan tetapi, biasanya muncul kembali setelah beberapa minggu atau bulan, sebagai tanda adanya masalah pada gigi.
Berikut beberapa bentuk impaksi gigi bungsu, yaitu:
Baca juga: 8 Masalah Gigi dan Mulut beserta Cara Mengatasinya
Melansir Mayo Clinic, penyebab utama impaksi gigi bungsu adalah karena tidak adanya cukup ruang untuk gigi bungsu tumbuh (erupsi) atau berkembang secara normal.
Beberapa orang mungkin memiliki gigi bungsu yang muncul tanpa menyebabkan masalah dan tumbuh sejajar dengan gigi lain di belakang geraham.
Namun, sebagian lainnya memiliki mulut dan rahang yang terlalu sempit untuk gigi bungsu tumbuh dan berkembang secara normal.
Terdapat dua jenis impaksi gigi bungsu, yaitu:
Gigi bungsu yang tidak sejajar dengan garis gigi lainnya menyebabkan gusi meradang, bengkak, bahkan terinfeksi yang memicu rasa sakit yang intens.
Berikut beberapa masalah pada mulut yang mungkin muncul akibat impaksi gigi bungsu:
Baca juga: 7 Obat Gigi Ngilu yang Bisa Dijajal di Rumah
Dikutip dari Healthline, untuk mendiagnosis impaksi gigi bungsu dokter gigi akan melakukan rontgen pada gigi.
Dengan melakukan rontgen dokter dapat melihat adanya impaksi gigi, serta tanda-tanda kerusakan pada gigi atau tulang.
Dilansir dari Medical News Today, impaksi gigi bungsu yang bermasalah dapat diatasi dengan mengangkat gigi bungsu melalui operasi pencabutan gigi.
Metode ini disebut dengan odontektomi, yaitu operasi yang dilakukan untuk mengangkat (ekstraksi) gigi yang mengalami impaksi.
Hal ini dilakukan jika:
Setelah melakukan odontektomi penderita biasanya sulit untuk membuka mulut lebar-lebar karena pembengkakan pada otot rahang.
Dokter akan meresepkan obat pereda nyeri, serta menyarankan penderita untuk mengompres dingin pada bagian rahang untuk meredakan rasa nyeri pascaoperasi.
Baca juga: 7 Cara Mengatasi Gigi Ngilu yang Terasa Mengganggu
Dokter mungkin juga menyarankan obat kumur untuk menjaga kebersihan area gigi yang baru dioperasi.
Selama pemulihan pascaoperasi penderita tidak boleh minum minuman beralkohol dan merokok setidaknya selama 24 jam, agar tidak terjadi perdarahan.
Mengutip Mayo Clinic, impaksi gigi tidak dapat dicegah tetapi dengan melakukan pemeriksaan gigi rutin enam bulan sekali dapat membantu mengidentifikasi impaksi gigi sejak dini.
Melalui pemeriksaan rutin dokter dapat memantau pertumbuhan dan kemunculan gigi bungsu.
Selain itu, penting untuk selalu menerapkan kebersihan mulut dan gigi yang baik, dengan cara:
Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.