KOMPAS.com - Pernah terinfeksi virus Corona bukan berarti Anda kebal dari Covid-19.
Covid-19 bukan seperti cacar air, di mana Anda mengalaminya satu kali lalu akan kebal selamanya.
Sayangnya, Anda bisa terkena Covid-19 lebih dari sekali.
Dokter perawatan kritis Abhijit Duggal mengatakan bahwa struktur virus Covid-19 bisa berubah sehingga sistem kekebalan tubuh tidak dapat mengenali virus tersebut sebagai hal yang pernah masuk ke tubuh Anda.
Oleh karena itu, risiko Anda untuk terinfeksi ulang meningkat ketika virus mengalami mutasi.
Baca juga: 4 Alasan Kulit Sering Digigit Nyamuk
Kita mungkin bertanya-tanya berapa kali kita bisa terinfeksi Covid-19. Namun, tidak ada batas pasti berapa kali kita bisa positif Covid-19.
"Hal ini sama dengan tidak ada jumlah pasti berapa kali Anda bisa mengalami pilek seumur hidup. Begitu juga dengan Covid-1. Jika ada varian baru, risiko infeksi ulang selalu ada," ucap Duggal.
Beberapa virus seperti cacar air, relatif sama dari waktu ke waktu. Namun, virus Corona mirip dengan virus flu, yang mengalami mutasi dari waktu ke waktu.
Setelah tubuh Anda berhasil melawan covid-19 yang lama atau Anda mendapatkan vaksin Covid-19, sistem kekebalan tubuh dapat mengenali virus yang menyerang ketika mencoba untuk kembali.
Namun jika muncul virus Corona dengan varian baru, maka kekebalan tubuh yang terbentuk tidak akan mengenali virus tersebut.
Jadi, virus tersebut bisa masuk ke tubuh Anda tanpa terdeteksi.
Jika Anda mendapatkan vaksin dan tetap menerapkan kebersihan diri yang baik, maka risiko Anda untuk terifeksi ulang lebih rendah.
Vaksinasi juga mencegah gejala yang parah saat Anda terinfeksi ulang.
“Tetapi kita harus sadar bahwa terinfeksi tidak memberi Anda kekebalan dari varian lain. Anda tidak bisa mengandalkan itu," tambahnya.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa setelah Anda terinfeksi Covid-19, Anda mungkin terlindungi dari infeksi ulang selama 10 bulan atau lebih.