Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah HIV/AIDS dari Masa ke Masa dan Asal-usulnya

Kompas.com - 25/08/2022, 16:31 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

Sumber WHO,History

Setahun berselang, penyakit gangguan sistem kekebalan tubuh ini sudah menyerang 335 orang. Dari jumlah tersebut 136 penderita di antaranya meninggal dunia.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) lantas menggunakan istilah AIDS untuk menggambarkan wabah penyakit baru itu, pada 1982. Di periode sama, AIDS juga mulai banyak dilaporkan di sejumlah negara Eropa.

Baru pada 1984, peneliti mengidentifikasi penyebab HIV/AIDS berasal dari virus HIV. Sejak itu, tes HIV/AIDS mulai dilakukan.

Pada 1985, Rock Hudson adalah sosok aktor pesohor pertama yang tercatat meninggal dunia karena AIDS. Ketika itu, tercatat sudah ada 20.000 kasus AIDS di seluruh dunia.

Baca juga: 7 Cara Penularan HIV dan Pencegahannya

Sejarah obat HIV/AIDS

Pada 1987, obat anti-retroviral (ARV) untuk mengendalikan HIV dan mencegah penyakit berkembang menjadi AIDS kali pertama ditemukan. Obat ini efektif menurunkan angka kematian akibat HIV/AIDS.

Selain meningkatkan daya tahan tubuh penderita, obat ini juga mengurangi risiko penularan HIV dari ibu hamil ke janin yang dikandung.

Pada 2001, produsen obat generik mulai membuat obat HIV secara massal dengan harga yang murah di negara-negara berkembang.

Pada 2012, Badan Pengawas Obat AS (FDA) menyetujui penggunaan profilaksis pra pajanan (PrPP) HIV.

Obat yang ditujukan untuk pasangan penderita HIV/AIDS ini dapat mencegah atau mengurangi risiko penularan HIV/AIDS dari hubungan seks dengan efektivitas lebih dari 90 persen.

Demikian penjelasan asal usul HIV/AIDS sampai sejarah HIV/AIDS dari masa ke masa.

Baca juga: Susah Payah Transpuan Terhimpit di Pusaran HIV/AIDS dan Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau