KOMPAS.com - Penyakit infeksi human immunodeficiency virus (HIV) dan bisa menular dari satu penderita ke orang lain lewat cairan tubuh dengan kondisi tertentu.
Melansir laman resmi HIV.gov, orang dapat tertular HIV setelah melakukan kontak langsung dengan cairan tubuh dari pengidap HIV yang memiliki viral load terdeteksi (kondisi penyakit tidak terkontrol).
Baca juga: Gejala HIV pada Pria dan Wanita
Cairan tubuh yang jadi pintu penularan HIV bisa berasal dari:
Penularan bisa terjadi saat HIV dalam cairan tubuh di atas masuk ke aliran darah orang lain lewat selaput lendir.
Selaput lendir berada di anus, vagina, ujung penis, mulut, luka terbuka, atau lewat lubang suntikan.
Penderita HIV yang rutin minum obat anti-retro viral (ARV) setiap hari sesuai resep dokter dapat mempertahankan viral load tidak terdeteksi. Sehingga, risiko penularan HIV bisa ditekan.
Baca juga: 5 Ciri-ciri Infeksi HIV pada Kulit
Melansir laman resmi Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS (CDC), terdapat banyak celah penularan HIV yang perlu diwaspadai, antara lain:
Seks anal adalah salah satu hubungan seks paling berisiko menjadi pintu penularan HIV. Risiko ini semakin meningkat apabila penis tidak disunat dan ada luka kecil di penis.
Seseorang juga bisa tertular HIV jika melakukan hubungan seks via vagina tanpa kondom dengan pengidap HIV positif yang kondisi penyakitnya tidak terkontrol.
Penularan HIV ibu ke janin dalam kandungan juga bisa terjadi selama kehamilan, kelahiran, atau menyusui. Namun, risiko penularan ini bisa dicegah asalkan ibu hamil dengan HIV/AIDS minum obat ARV selama kehamilan sampai menyusui.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.