Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Dikdik Kodarusman
Dokter RSUD Majalengka

Dokter, peminat kajian autofagi. Saat ini bekerja di RSUD Majalengka, Jawa Barat

Menanggulangi Stunting secara Autofagi

Kompas.com - 10/09/2022, 07:53 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Pelepasan hormon pertumbuhan juga mempengaruhi pelepasan hormon kortisol dan paratiroid hormon. Sedangkan paratiroid hormon memengaruhi proses pertumbuhan tulang.

Kondisi hipoglikemi yang memicu pelepasan hormon pertumbuhan, juga memicu pembentukan golongan neurotransmitter katekolamin. Katekolamin, terutama epinefrin dan norepinefrin juga memicu pelepasan glukagon.

Sehingga akan terlihat peran mekanisme autofagi dalam penanggulangan stunting.

Pembiasaan pendekatan autofagi pada masa anak akan menghasilkan manusia yang berkualitas lebih baik. Pertumbuhan otak juga akan terpacu.

Bahkan menurut laporan penelitian yang dilakukan oleh Columbia University, berlangsung hingga usia 80 tahun.

Informasi ini tentu saja membantah pandangan pesimistik selama ini. Jika terjadi stunting pada seribu hari pertama masa kehidupan tidak akan bisa dikoreksi lagi.

Hal ini memberikan harapan bagi anak-anak dengan gangguan pertumbuhan. Meski usia mereka telah melewati seribu hari pertama masa kehidupan. Bukan hanya obral bantuan perbaikan gizi tanpa memberikan edukasi yang tepat.

Justru pemberian bantuan tanpa edukasi inilah yang mengakibatkan gangguan stunting. Ibu-ibu yang memperoleh bantuan pangan malah jadi mendapat masalah lain. Karena berpikir harus makan sebanyak mungkin agar anaknya tidak stunting.

Hal ini justru mengakibatkan gangguan pelepasan hormon pertumbuhan. Hal ini juga yang memicu berbagai penyulit di masa kehamilan.

Biasakan ibu-ibu hamil untuk membatasi waktu makan 4 jam sebelum istirahat malam. Dan minum semampunya setiap selesai buang air kecil. Hal ini juga efektif mengurangi keluhan muntah.

Pada anak-anak juga biasakan berhenti makan 4 jam sebelum tidur. Hal ini akan memberikan waktu pada mekanisme autofagi untuk bekerja.

Rutinitas ini ini efektif tidak hanya mengatasi obesitas pada anak, juga mengatasi gangguan pertumbuhan pada anak.

Pemberian makan kurang dari 4 jam sebelum tidur, mengakibatkan gangguan pelepasan hormon pertumbuhan. Hingga anak-anak dengan gangguan gagal tumbuh (stunting) semakin buruk kondisinya.

Pada orang dewasa gangguan pelepasan hormon pertumbuhan juga mempercepat proses penuaan. Hal ini terjadi karena hormon pertumbuhan memengaruhi fungsi regenerasi sel pada orang dewasa.

Jadi biasakan pola diet berdasarkan mekanisme autofagi sejak dini. Tidak hanya menanggulangi stunting, juga mengatasi keluhan akibat gangguan pertumbuhan di masa kehamilan.

Generasi masa depan yang lebih baik tetap bisa dipertahankan. Generasi yang menjadi modal utama pembangunan di masa depan.

Salam, semoga menjadi inspirasi hidup sehat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau