Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Dikdik Kodarusman
Dokter RSUD Majalengka

Dokter, peminat kajian autofagi. Saat ini bekerja di RSUD Majalengka, Jawa Barat

Mengatasi Sembelit Tanpa Serat

Kompas.com - 24/09/2022, 12:33 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Kembali pada glukosa bebas yang berasal dari proses pemecahan oleh glukagon. Proses pemecahan ini sangat penting sehingga tidak terjadi kondisi kekurangan glukosa pada otak.

Sel otak menggunakan terutama glukosa sebagai sumber energi. Meski dalam kondisi tertentu dapat menggunakan benda keton. Namun dari beberapa penelitian diperoleh nilai 20 persen aktivitas otak yang dapat menggunakan keton.

Selebihnya menggunakan glukosa. Glukagon memengaruhi pemecahan glukosa melalui proses glukoneogenesis dan glikogenolisis.

Selanjutnya glukosa yang dihasilkan akan memengaruhi peningkatan tekanan osmotik (kekentalan) darah. Peningkatan osmotik akan merangsang pelepasan somatostatin di kelenjar hipofise.

Somatostatin merupakan senyawa neurotransmitter. Somatostatin memengaruhi penghentian pelepasan insulin dan glukagon oleh pankreas, sehingga pemecahan glukosa tidak terjadi terus menerus.

Somatostatin juga bekerja pada saraf simpatis yang mengatur saluran cerna. Efeknya adalah meningkatkan kontraktilitas (contractility) saluran cerna dan memicu pengosongan sisa makanan.

Beberapa kelainan yang menyerang saluran cerna mengakibatkan kelumpuhan saraf simpatis, sehingga kontraktilitas  saluran cerna menurun dan sisa makanan tidak dapat dikeluarkan.

Selain oleh peningkatan tekanan osmotik, pelepasan somatostatin juga dipengaruhi oleh sitokin. Sitokin merupakan mediator peradangan yang dilepaskan jika ada kerusakan sel. Perangsangan pelepasan somatostatin oleh sitokin muncul sebagai keluhan diare.

Hal ini terlihat pada pasien-pasien Covid19. Meski Covid-19 merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus menyerang saluran pernafasan. Pelepasan sitokin mengakibatkan munculnya keluhan diare pada penderita Covid-19.

Sembelit karena glokasa rendah

Jadi kembali pada pembicaraan awal tentang sembelit. Sembelit justru disebabkan oleh rendahnya kadar glukosa darah. Kondisi ini muncul karena tubuh tidak pernah atau sedikit melakukan glukoneogenesis.

Dengan membatasi waktu makan terakhir empat jam sebelum tidur maka akan memicu proses glukoneogenesis. Buktikan, anda tidak perlu makan serat apapun untuk mengatasi sembelit.

Batasi waktu makan, minum setelah buang air kecil. Mudah-mudahan keluhan pencernaan anda akan segera pulih.

Salam, semoga menjadi inspirasi hidup sehat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau