KOMPAS.com - Bagi ibu yang baru memiliki anak, menemukan posisi menyusui yang nyaman untuk dirinya dan sang buah hati mungkin merupakan sebuah tantangan.
Beberapa ibu bisa saja merasa cemas, apabila bayinya justru sesak napas akibat payudara, atau sulit menjangkau puting demi mendapatkan asupan air susu ibu (ASI(.
Posisi yang salah juga bisa menyebabkan puting ibu menjadi lecet sehingga ada kemungkinan trauma dalam memberikan ASI secara langsung dan berujung berkurangnya produksi ASI.
Baca juga: Penyebab Mastitis pada Ibu yang Tidak Menyusui dan Faktor Risikonya
Dilansir dari Medical News Today, hal terpenting dalam memahami posisi terbaik saat menyusui yaitu memastikan posisi kepala bayi menghadap ke payudara.
Tak hanya itu, bayi juga harus dapat menggerakkan kepala, leher, dan bibirnya dengan bebas.
Para ibu juga perlu membiarkan bayinya berusaha menjangkau puting tanpa memaksa dengan menekan bagian belakang kepala si kecil.
Untuk lebih jelasnya, berikut 5 posisi menyusui terbaik yang bisa dijajal para busui.
Menggendong sambil mengayunkan si kecil secara perlahan sering kali menjadi trik sebagian besar ibu agar anaknya tertidur dengan nyenyak.
Hal yang menarik, posisi menggendong juga bisa dibarengi dengan memberikan ASI secara langsung atau direct breastfeeding (DBF).
Posisi menggendong cukup nyaman diterapkan di minggu-minggu awal kehidupan si kecil.
Apabila Anda ingin menyusui dengan posisi ini, gendong si kecil dengan salah satu tangan lalu biarkan bayi menghadap ke arah payudara.
Setelah itu, si kecil diarahkan untuk menyusu pada payudara sesuai dengan tangan ibu. (contoh: ibu memegang badan bayi dengan tangan kiri, lalu mengarahkan si kecil untuk mengisap puting payudara kiri).
Sementara itu, tangan ibu lainnya dapat membantu menopang kepada dan tubuh bayi bagian atas.
Baca juga: Menyusui Dapat Turunkan Risiko Depresi Pasca Persalinan
Ini adalah posisi yang baik ketika sang ibu perlu istirahat atau sekadar merebahkan tubuh. Hal itu karena bayi dan ibu sama-sama tidur miring, berhadapan satu sama lain.
Sang ibu dapat menyesuaikan posisi mereka dengan memakai bantal agar bayi dapat dengan mudah menjangkau payudara.
Posisi ini umumnya dilakukan ketika bayi berusia di atas 3 bulan atau memiliki tubuh yang lebih besar.
Anda dapat duduk sambil bersandar lalu posisikan perut bayi di bawah dada Anda dan kepala bayi sejajar dengan dada.
Kemudian, biarkan si kecil duduk di pangkuan, menghadap ke arah payudara dan biarkan si kecil mengisap puting hingga merasa kenyang.
Ini adalah posisi skin-to-skin yang dapat meningkatkan bonding antara si kecil dengan sang ibu.
Para ibu dapat melakukan laid-back nursing dengan duduk sambil bersandar lalu membiarkan bayinya berbaring dengan posisi perut si kecil sejajar dengan busui.
Pada posisi ini, ibu hanya perlu menopang tubuh si kecil dengan satu tangan, sementara tangan lainnya bebas melakukan aktivitas apapun. Posisi ini sangat cocok untuk busui yang ingin menyusui sekaligus makan atau sekadar mengecek ponsel.
Baca juga: 5 Makanan yang Baik Dikonsumsi saat Menyusui
Posisi clucth hold biasanya disarankan untuk ibu yang melahirkan secara operasi caesar atau memiliki payudara besar.
Posisi ini dapat dilakukan dengan membiarkan bayi berabring miring lalu mengapit kakinya di bawah lengan Anda. Setelah itu, gunakan tangan untuk menopang tubuh si kecil dan membiarkannya menyusu dengan nyaman.
Selain menopang dengan tangan, Anda juga dapat menggunakan bantal menyusui agar tubuh bayi terasa lebih nyaman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.