KOMPAS.com - Kebanyakan wanita yang baru melahirkan ingin memiliki bonding yang kuat dengan sang buah hati. Menyusui dapat menjadi kontak fisik paling intim antara ibu dengan anak.
Air susu ibu (ASI) merupakan makanan pertama bagi seorang anak. ASI dapat memberi nutrisi, menunjang perkembangan otak anak, sekaligus melindungi bayi dari infeksi dan penyakit.
Itulah mengapa, proses menyusui sangatlah penting bagi ibu dan bayi.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahkan telah merekomendasikan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan dan dilanjutkan hingga anak berusia 2 tahun.
Baca juga: Nutrisi untuk Ibu Hamil dan Menyusui di 1000 Hari Pertama Kehidupan Anak
Menariknya, menyusui ternyata juga memberi manfaat bagi kesehatan mental seorang ibu.
Dilansir dari Verywell Mind, ibu yang menyusui anaknya dapat terhindar dari depresi pasca persalinan.
Perlu Anda ketahui, postpartum depression atau depresi pasca persalinan sering terjadi pada wanita yang baru saja melahirkan.
Gejala depresi pasca persalinan berupa insomnia, hilang nafsu makan, mudah marah, sedih dan mudah menangis, kesulitan membangun ikatan dengan buah hati.
Depresi pasca persalinan bisa lebih parah apabila dipicu oleh kondisi berikut:
Baca juga: Benarkah Ibu Menyusui Tak Boleh Konsumsi Makanan Pedas?
Proses menyusui dapat meredakan stres, gangguan kecemasan, dan menciptakan mood positif bagi seorang ibu. Hal itu disebabkan oleh hormon oksitosin yang dilepaskan pada proses menyusui.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.