Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali Apa itu Direct Breastfeeding pada Bayi, Manfaat, dan Caranya

Kompas.com - 05/10/2022, 18:00 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan pemberian ASI eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan, dengan dilanjutkan hingga anak berusia dua tahun.

Salah satu cara pemberian air susu ibu kepada bayinya yaitu dengan direct breastfeeding (dbf) atau menyusui langsung dari payudara.

Metode direct breastfeeding cukup disarankan, terutama pada awal kehidupan bayi karena dapat meningkatkan ikatan atau bonding antara ibu dengan si kecil.

Baca juga: Ketahui Posisi Menyusui Terbaik, Ibu Perlu Tahu

Dalam hal ini, momen skin-to-skin antara ibu dengan anak akan lebih sering terjadi sehingga kedua insan sama-sama mendapat manfaat psikologis berupa kenyamanan dan rasa tenang.

Untuk lebih tahu secara mendalam, Kompas.com merangkum beberapa manfaat lain dari menyusui secara langsung.

1. Membantu pemulihan ibu

Proses menyusui secara langsung dapat membantu ibu memulihkan kondisi rahimnya ke ukuran sebelum hamil

Baca juga: Ungkap Kronologi Kasus Nastar Berjamur, Pemilik Clairmont: Kami Dapat Penawaran

2. Meningkatkan produksi hormon oksitosin

Menyusui si kecil dan selalu berada di dekatnya dapat membuat memicu produksi hormon oksitosin sang ibu.

Diketahui, hormon oksitosin dapat memberikan kenyamanan pada sang ibu, mengurangi bengkak, mencegah penyumbatan ASI, hingga mempertahankan produksi ASI.

3. Menjaga kesehatan pencernaan si kecil

DBF ternyata juga dapat menjaga kesehatan pencernaan bayi.

Menyusu langsung dari puting dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh, sehingga tidak mudah terinfeksi virus penyebab penyakit gangguan pencernaan.

Baca juga: Penyebab Mastitis pada Ibu yang Tidak Menyusui dan Faktor Risikonya

4. Manfaat ekonomi

Direct breastfeeding mengurangi pengeluaran untuk membeli botol bayi, alat pembersih botol, atau pompa ASI.

5. Menurunkan risiko depresi pascapersalinan pada ibu

Melansir dari Mayo Clinic, sebagian besar ibu baru mengalami baby blues pascapersalinan yang biasanya meliputi perubahan suasana hati, tangisan, kecemasan, dan kesulitan tidur.

Baby blues rupanya dapat berkembang menjadi  bentuk depresi yang lebih parah dan bertahan lama yang dikenal sebagai depresi pascapersalinan.

Baca juga: Profil Surya Sahetapy, Putra Ray Sahetapy yang Berprofesi Dosen di Amerika

Depresi pascapersalinan dapat ditunjukkan dengan beberapa gejala berikut:

  • sulit membangun ikatan dengan anak
  • menangis berlebihan
  • perubahan napsu makan
  • insomnia atau terlalu sering tidur
  • kehilangan energi
  • perasaan putus asa, tidak berharga, malu, cemas berlebihan
  • pikiran untuk menyakiti diri sendiri atau bayinya

6. Menghindari risiko penyakit kronis pada ibu

Proses menyusui si kecil dapat membuat sang ibu terhindari dari penyakit kronis, seperti kanker payudara, diabetes, penyakit jantung, osteoporosis, dan kanker ovarium.

Baca juga: Ribuan Kurir Antre Sepanjang 2 Kilometer untuk Retur Paket di Ulujami

Cara direct breastfeeding

Bagi sebagian wanita, menyusui secara langsung merupakan momen yang dinanti-nantikan setelah bayinya lahir.

Tak heran, para ibu ingin langsung berhasil dalam mempraktekkan direct breastfeeding.

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), berikut langkah-langkah menyusui secara langsung yang dapat Anda praktekkan.

  1. Cuci tangan dengan air bersih yang mengalir sebelum memegang payudara dan si kecil.
  2. Perah sedikit ASI dan oleskan ke puting dan areola sekitarnya. Manfaatnya adalah sebagai desinfektan dan menjaga kelembaban puting susu.
  3. Letakkan bayi di area terdekat dengan payudara, Anda dapat menggendong si kecil, menidurkan di pangkuan, atau sambil rebahan menyamping (saling berhadapan).
  4. Bibir bayi dirangsang dengan puting ibu dan akan membuka lebar.
  5. Kmudian dengan cepat kepala bayi didekatkan ke payudara ibu dan putting serta areola dimasukkan ke dalam mulut bayi.
  6. Cek apakah perlekatan sudah benar:
  • pastikan dagu menempel ke payudara ibu
  • mulut terbuka lebar
  • sebagian besar areola terutama yang berada di bawah masuk ke dalam mulut bayi
  • bibir bayi terlipat keluar
  • pipi bayi tidak boleh kempot
  • tidak mendengar bunyi decak dari mulut bayi
  • ibu tidak kesakitan
  • bayi tenang

Baca juga: 5 Masalah Payudara Ibu Menyusui dan Cara Mengatasinya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau