SEMENJAK pandemi Covid-19, dunia kesehatan seolah terbagi dua. Meski pada dasarnya sama percaya adanya pandemi Covid-19, namun tidak sepakat dengan penanganannya. Ada yang setuju dengan vaksinasi, ada yang tidak.
Di samping itu memang ada juga yang tidak percaya dengan adanya pandemi. Mereka berpendapat bahwa itu hanya rekayasa berita. Mereka berasumsi hal ini merupakan salah satu bentuk teori konspirasi. Pendapat ini sangat populer di dunia maya.
Sebagai tenaga medis tentu saja tidak boleh berpegang pada informasi spekulatif. Meski belum bisa mengabaikan informasi tersebut karena tidak ada yang membantahnya.
Baca juga: Svante Paabo Raih Nobel Kedokteran 2022, Ini Temuannya
Apalagi sejak buku The Secret History of the World karangan Jonathan Black diterbitkan. Versi terjemahan dalam bahasa Indonesia buku itu berjudul Rahasia Dunia Yang Disembunyikan. Buku tersebut merupakan best seller internasional. Kecurigaan atas aktivitas perkumpulan rahasia semakin menjadi.
Tenaga medis tentu harus berpegang pada informasi berupa teori-teori yang diajarkan semasa kuliah. Mengabaikan keberadaan penyakit yang disebabkan virus sama saja dengan menolak kebenaran teori yang diajarkan semasa kuliah.
Dokter telah disumpah untuk memberikan pelayanan berdasarkan ilmu pengetahuan. Lalu, jika seperti itu, mengapa anda menolak diabetes sebagai penyakit. Bukankah itu teori yang diajarkan dibangku kuliah? Salah seorang sejawat balik bertanya pada saya.
Tentu saja pertanyaan itu saya bantah. Apa yang saya kemukakan semuanya berdasarkan teori-teori kedokteran yang telah mapan. Referensi yang saya gunakan selalu ada dalam katalog jurnal ilmiah.
Perkara orang lain tidak melihat apa yang saya lihat, itu hal lain. Karena metode yang saya gunakan sudah lama dikenal dalam dunia penelitian ilmiah. Metode ini disebut meta analisa, menggabungkan data berbagai penelitian dan melihat hubungan dari berbagai penelitian tersebut.
Umumnya metode ini menggunakan berbagai aplikasi komputer karena berkaitan dengan angka. Namun pada data kualitatif hal itu sulit dilakukan.
Namun peran katalog jurnal jadi sangat berarti. Dengan mengumpulkan berbagai kata kunci yang tepat dapat diperoleh sebuah kesimpulan dari kumpulan informasi tersebut.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.