Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Edukasi Pencegahan Stunting melalui Lembaga Pendidikan

Kompas.com - 20/10/2022, 19:23 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com - Lembaga pendidikan menjadi sarana penyebaran pengetahuan yang paling efektif, tak terkecuali dalam pemahaman soal gizi dan pencegahan stunting atau kurang gizi kronik yang menyebabkan tumbuh kembang anak tak optimal.

Indonesia memang harus bekerja keras untuk menurunkan angka stunting. Saat ini posisi kita masih berada dalam lima besar negara dengan beban stunting terbesar. Pemerintah sendiri menargetkan bisa menurunkan angka stunting di bawah 14 persen dalam dua tahun.

Untuk membangun kesadaran dan edukasi masyarakat luas akan nutrisi dan pola hidup bersih dan sehat, Danone Indonesia melakukan penandatangan nota kesepahaman dengan Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Jaringan lembaga pendidikan yang luas dari Muhammidyah menjadi alasan untuk memperluas edukasi gizi ini.

Baca juga: Cegah Generasi Stunting dengan Cukup Asupan Protein Hewani

Dalam siaran pers VP General Secretary Danone Indonesia, Vera Galuh Sugijanto, menyebutkan, program yang akan dilaksanakan mencakup kesehatan masyarakat melalui keterlibatan dalam peningkatan kesadaran tentang stunting, penyebab, dan strategi pencegahannya; serta upaya edukasi dan intervensi pentingnya, gizi seimbang dan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

Selain itu program ini juga menyasar pada peningkatan akses air bersih dan sanitasi di sekolah dan pesantren Muhammadiyah, serta peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui
pengembangan produk kredit mikro untuk air dan sanitasi bersama Lembaga Keuangan (LK) Muhammadiyah

Danone Indonesia melakukan penandatangan nota kesepahaman dengan Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) Pimpinan Pusat Muhammadiyah.Dok Danone Danone Indonesia melakukan penandatangan nota kesepahaman dengan Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

“Kami juga sedang mengembangkan perjanjian kerjasama untuk edukasi gizi seimbang, kesehatan dan pola asuh melalui program Isi Piringku SD, menargetkan siswa SD melalui para guru dan orangtua dalam ruang lingkup Muhammadiyah, rencananya akan dimulai pada bulan November 2022. Pengembangan modul Isi Piringku SD sendiri serta implementasinya melibatkan tim dari FEMA-IPB,” kata Vera.

Baca juga: Perbaiki Asupan Tubuh dengan Panduan “Isi Piringku”

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau