Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Dikdik Kodarusman
Dokter RSUD Majalengka

Dokter, peminat kajian autofagi. Saat ini bekerja di RSUD Majalengka, Jawa Barat

Kadar Gula Darah Tak Pengaruhi Pelepasan Insulin dan Glukagon

Kompas.com - 31/10/2022, 11:01 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

SELAMA ini kita diajarkan bahwa metabolisme glukosa diatur oleh sepasang hormon pankreas. Kedua hormon ini bekerja berlawanan.

Hormon pertama bernama insulin, bertugas menurunkan kadar glukosa darah. Caranya dengan melakukan transpor aktif glukosa ke dalam sel.

Hormon yang kedua adalah glukagon. Tugasnya meningkatkan kadar glukosa darah. Caranya memicu pemecahan lemak dan gula otot (glikogen) menjadi glukosa, sehingga tubuh tidak mengalami kondisi hipoglikemia.

Baca juga: 4 Jenis Insulin untuk Penderita Diabetes

Diduga, fungsi kedua hormon itu dipengaruhi oleh naik turunnya kadar gula darah, sehingga tidak mungkin keduanya bekerja bersamaan. Sayangnya dugaan itu tidak pernah ada buktinya.

Hingga saat ini, belum pernah ditemukan reseptor peka glukosa. Baik itu di pankreas ataupun saraf pusat. Sebaliknya banyak sekali penelitian yang membuktikan glukagon dan insulin dapat dilepaskan bersamaan.

Dengan demikian, dugaan insulin dan glukagon bekerja secara antagonis tidak terbukti. - (RP Cornell, Hyperinsulinemia and hyperglucagonemia in fasted rats during liver regeneration, 1981;240.)

Faktor pelepasan insulin dan glukagon

Sebaliknya, banyak sekali penelitian yang menemukan berbagai faktor yang memengaruhi pelepasan insulin dan glukagon. Hal itu sama sekali tidak berhubungan dengan naik turunnya kadar glukosa darah.

Insulin, hormon pankreas yang paling dikenal, dihasilkan oleh sel beta pankreas.  Banyak hal yang memengaruhi pelepasan insulin. Yang paling banyak dikaji saat ini adalah inkretin. Kajian tentang inkretin sangat menarik karena berkaitan dengan aktivitas harian. - (JJ Holst, The incretin system in healthy humans: The role of GIP and GLP-1, 2019)

Inkretin, terutama GIP dan GLP-1 terbukti memengaruhi pelepasan insulin di sel beta pankreas. Pada GLP-1 disertai aksi penghambatan pelepasan glukagon, sedangkan GIP tidak memiliki efek penghambatan tersebut.- (JJ Holst). 

Inkretin adalah hormon yang dihasilkan saluran cerna. GLP-1 dihasilkan oleh sel L yang berada di saluran cerna bagian atas. Sedangkan GIP dihasilkan oleh sel K yang berada di saluran cerna bagian bawah. Kedua hormon tersebut pelepasannya dipengaruhi oleh pelepasan makanan. - (JJ Holst).

Informasi tentang GIP dan GLP-1 melahirkan penelitian tentang obat-obat yang bersifat GLP-1 agonis. Diharapkan penggunaan obat ini bisa memicu kembali fungsi insulin.

Pemahaman itu sungguh rancu. Di satu pihak tetap beranggapan diabetes karena kerusakan sel beta, sehingga tidak lagi memproduksi insulin secara adekuat. Namun beranggapan perangsangan bisa memicu pelepasan dari sel yang sudah rusak.

Pemberian agonis GLP-1 akan bermanfaat jika sel beta memang tidak rusak. Kerusakan tentu saja tidak akan sanggup merespon sebuah rangsangan.

Agonis GLP-1 yang memicu pelepasan insulin menunjukkan fungsi pankreas yang masih baik. Fenomena terlihat jelas pada pasien-pasien post operasi bariatrik.

Pada pasien-pasien obesitas, sering dilakukan operasi bariatrik. Di mana sebagian saluran cerna yang banyak mengandung sel K penghasil GIP dipotong, sehingga yang banyak tertinggal adalah sel L yang banyak mengandung GLP-1.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau