Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/05/2023, 11:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Reuters, WHO
Daftar Isi
Buka

KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan langkah-langkah lanjutan jangka panjang untuk menyikapi ancaman Covid-19 di masa akan datang.

WHO telah mencabut status kedaruratan global untuk Covid-19 pada Jumat (5/5/2023).

Baca juga: BREAKING NEWS: WHO Resmi Akhiri Status Darurat Covid-19

Dengan mempertimbangkan, tingkat kematian akibat Covid-19 secara global telah turun, vaksinasi yang meluas, ketersediaan perawatan kesehatan yang lebih baik, dan tingkat kekebalan populasi dari infeksi sebelumnya.

Namun, itu bukan berarti Covid-19 tidak lagi menjadi ancaman kesehatan global.

Mark Woolhouse, seorang ahli epidemiologi di Universitas Edinburgh mengatakan bahwa Covid-19 akan terus menjadi tantangan sistem kesehatan di seluruh dunia dalam jangka panjang.

Baca juga: 3 Alasan WHO Cabut Status Darurat Kesehatan Global Covid-19

"Ini (Covid-19) menjadi masalah kesehatan masyarakat yang signifikan dan tampaknya akan tetap menjadi masalah di masa mendatang," ujar Woolhouse, seperti yang dikutip dari Reuters Sabtu (6/5/2023).

Direktur Kedaruratan WHO Michael Ryan mengatakan bahwa sistem kesehatan dunia masih memiliki kelemahan yang memungkinkan infeksi virus corona atau virus lain terjadi pada manusia.

"Dan itu perlu diperbaiki," ucapnya.

Oleh karena itu, WHO merekomendasikan beberapa langkah jangka panjang untuk menghadapi ancaman Covid-19 di masa yang akan datang.

Baca juga: 5 Langkah Indonesia Siapkan Transisi Kondisi Kedaruratan Covid-19

Tujuh rekomendasi WHO

Dikutip dari laman resmi WHO, berikut rekomendasi WHO untuk mengantisipasi ancaman Covid-19 di masa yang akan datang:

  • Mempertahankan peningkatan kapasitas kesehatan nasional dan bersiap menghadapi ancaman mendatang

Pemerintah harus mempertimbangkan bagaimana meningkatkan kesiapan sistem kesehatan nasional untuk wabah di masa depan.

Penyelenggara negara harus memperbarui rencana kesiapsiagaan pandemi patogen pernapasan dan memulihkan program kesehatan yang terkena dampak buruk pandemi Covid-19.

  • Mengintegrasikan vaksinasi Covid-19 dalam program vaksinasi seumur hidup

Penyelenggara negara harus mempertahankan upaya untuk meningkatkan cakupan vaksinasi Covid-19 untuk semua warga dengan vaksin yang direkomendasikan WHO.

Selain itu, pemerintah harus tetap aktif menangani masalah penerimaan dan permintaan vaksin.

Baca juga: Waspadai Lonjakan Covid-19 Arcturus, Tingkat Keterisian Tempat Tidur RS Naik

  • Menyatukan informasi dari berbagai sumber data surveilans patogen pernapasan secara global

Setiap penyelenggara negara harus terus aktif mencatat dan melaporkan data mortalitas, morbiditas, dan informasi surveilans varian kepada WHO.

Penyelenggara negara harus memanfaatkan Sistem Pengawasan dan Respons Influenza Global (Global Influenza Surveillance and Response System/GISRS) dan mendukung pembentukan Jaringan Laboratorium Virus Corona (Coronavirus Laboratory Network/CoViNet) WHO.

  • Menyusun tindakan pencegahan medis dalam kerangka regulasi nasional

Pemerintah masing-masing negara harus memperkuat otoritas pengaturan mereka untuk mendukung otorisasi sistem kesehatan nasional jangka panjang, termasuk penggunaan vaksin, diagnostik, dan terapeutik.

Baca juga: Kenali Apa Itu Konjungtivitis pada Varian Covid-19 Arcturus

  • Meneruskan kerja sama dengan masyarakat untuk menjalin komunikasi yang kuat, tangguh, dan inklusif

Masing-masing negara harus mengadaptasi strategi dan intervensi manajemen risk communications and community engagement (RCCE) dan infodemik dengan konteks lokal.

  • Mencabut protokol kesehatan terkait perjalanan internasional Covid-19

Perjalanan internasional dapat dilakukan lagi tanpa menunjukkan bukti vaksinasi terhadap Covid-19 sebagai prasyarat.

  • Mendukung penelitian 

Setiap negara harus terus mendukung penelitian untuk meningkatkan vaksin yang mengurangi penularan dan dapat diterapkan secara luas.

Penelitian juga bertujuan untuk memahami spektrum penuh, kejadian, dan dampak kondisi pasca Covid-19 serta evolusi SARS-COV-2 pada populasi dengan gangguan kekebalan.

Selanjutnya, untuk mengembangkan perawatan terpadu yang relevan.

Baca juga: Kenali Varian Baru Covid-19 Arcturus, Asal-usul, dan Gejalanya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Pria Bandung Barat Positif Penyakit Virus Hanta, Kenali Ini Gejalanya…
Pria Bandung Barat Positif Penyakit Virus Hanta, Kenali Ini Gejalanya…
Health
Hari Sel Sabit Sedunia: Ini Cara Mencegah Komplikasi Penyakit Sel Sabit
Hari Sel Sabit Sedunia: Ini Cara Mencegah Komplikasi Penyakit Sel Sabit
Health
Virus Hanta Menyerang Buruh Bangunan dalam Proyek Ciwidey Bandung Barat
Virus Hanta Menyerang Buruh Bangunan dalam Proyek Ciwidey Bandung Barat
Health
Minum Air Putih Terlalu Banyak Bisa Berbahaya, Ini Rekomendasi Jumlah Aman Tiap Hari
Minum Air Putih Terlalu Banyak Bisa Berbahaya, Ini Rekomendasi Jumlah Aman Tiap Hari
Health
Pakar Gizi BGN: Menu MBG Wajib Sesuai AKG dan Keanekaragaman Pangan
Pakar Gizi BGN: Menu MBG Wajib Sesuai AKG dan Keanekaragaman Pangan
Health
5 Faktor Risiko Pengapuran Lutut: Bisa Terjadi Sebelum Tua jika Diabaikan
5 Faktor Risiko Pengapuran Lutut: Bisa Terjadi Sebelum Tua jika Diabaikan
Health
1 dari 3 Orang Dewasa di Indonesia Derita Hipertensi Tanpa Disadari
1 dari 3 Orang Dewasa di Indonesia Derita Hipertensi Tanpa Disadari
Health
Studi: Konsumsi Pornografi Berlebihan Bisa Ubah Fungsi Otak dan Ganggu Pikiran
Studi: Konsumsi Pornografi Berlebihan Bisa Ubah Fungsi Otak dan Ganggu Pikiran
Health
Anak 12 Tahun Peserta JKN Meninggal Setelah Ditolak RSUD, Ini Tanggapan BPJS…
Anak 12 Tahun Peserta JKN Meninggal Setelah Ditolak RSUD, Ini Tanggapan BPJS…
Health
Dokter: Cukup Tidur Bisa Jadi Cara untuk Mencegah Stroke
Dokter: Cukup Tidur Bisa Jadi Cara untuk Mencegah Stroke
Health
Sering Pakai Earbuds? Waspadai Risiko Iritasi, Infeksi, hingga Penumpukan Kotoran Telinga
Sering Pakai Earbuds? Waspadai Risiko Iritasi, Infeksi, hingga Penumpukan Kotoran Telinga
Health
6 Gejala Pengapuran Lutut yang Sering Diabaikan, Dampaknya Bisa Melumpuhkan
6 Gejala Pengapuran Lutut yang Sering Diabaikan, Dampaknya Bisa Melumpuhkan
Health
Ini Fakta Pentingnya Mengelola Stres dengan Baik
Ini Fakta Pentingnya Mengelola Stres dengan Baik
Health
5 Gejala Anemia pada Anak: IDAI Ingatkan Orang Tua untuk Cermat
5 Gejala Anemia pada Anak: IDAI Ingatkan Orang Tua untuk Cermat
Health
Studi: Paparan Nikel Picu Cacat Lahir dan Gangguan Otak pada Anak
Studi: Paparan Nikel Picu Cacat Lahir dan Gangguan Otak pada Anak
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau