KOMPAS.com - Anda pasti sudah familiar dengan penyakit asma. Penyakit ini bisa membuat penderitanya kesulitan bernapas atau sesak napas dan membutuhkan oksigen tambahan.
Untuk diketahui, asma adalah penyakit paru-paru kronis yang menyerang orang-orang dari segala usia.
Penyakit ini disebabkan oleh peradangan dan pengencangan otot di sekitar saluran udara, yang membuat penderitanya lebih sulit untuk bernapas.
Gejala asma bisa berupa batuk, sesak napas, dan dada sesak. Gejala bisa terjadi secara ringan atau berat, dan bisa datang pergi seiring berjalannya waktu.
Baca juga: Kenali Apa Itu Asma, Penyebab, dan Tanda-tandanya
Saat kita menarik napas, udara bergerak dari hidung atau mulut, ke tabung berlubang besar di bagian depan leher yang disebut batang tenggorokan atau trakea, lalu masuk ke paru-paru kita.
Di trakea, udara akan masuk ke paru-paru melalui tabung bronkial. Tabung bronkial sendiri terbagi menjadi saluran udara yang lebih kecil, dikenal dengan istilah bronkiolus.
Di ujung setiap bronkiolus terdapat kantung udara kecil yang terisi udara, seperti balon kecil (alveoli), setiap kali kita menarik napas.
Udara masuk ke paru-paru kita setiap kali kita bernapas. Udara ini mengandung oksigen.
Ketika kita menderita asma, saluran udara tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
Asma menyebabkan peradangan, atau pembengkakan, di paru-paru, sekaligus menyebabkan penyempitan, yang disebut bronkokonstriksi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.