Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 22/11/2022, 18:01 WIB

KOMPAS.com - Sejumlah organisasi masyarakat sipil yang tergabung di C20 mendesak G20 lebih aktif mengatasi persoalan monopoli vaksin Covid-19 oleh negara maju.

Organisasi yang terdiri atas Indonesia for Global Justice, Indonesia AIDS Coalition, dan People’s Vaccine Alliance Asia ini menyampaikan seruannya selepas menggelar pertemuan yang membahas komitmen G20 pada kesetaraan vaksin dan akses pengobatan global.

Sebagai informasi, data dari Oxford University menunjukkan, negara berpenghasilan rendah hanya memberikan 31,12 dosis vaksin Covid-19 per 100 orang.

Jumlah tersebut cukup rendah dibandingkan negara berpenghasilan tinggi yang mampu memberikan 215,62 dosis vaksin Covid-19 per 100 orang, atau lebih dari enam kali lipat lebih banyak dibandingkan negara berpenghasilan rendah.

Baca juga: People’s Vaccine Alliance Asia Desak G20 Realisasi Kesenjangan Kapasitas Kesehatan

Koordinator People’s Vaccine Alliance Kampanye Regional Asia Lanz Espacio menyebutkan, beberapa negara G20 memang mendukung perluasan trade-related aspects of intellectual property rights (TRIPS) waiver.

Untuk diketahui, TRIPS Waiver adalah skema pemerataan vaksin yang diusulkan India dan Afrika Selatan dalam pertemuan Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization), pada 2 Oktober 2020 lalu.

Dua negara anggota G20 itu mendesak WTO untuk membebaskan kewajiban perlindungan hak atas kekayaan intelektual terkait pencegahan, kesiapsiagaan, dan pengobatan Covid-19, termasuk vaksin. WTO pun telah sepakat dengan usulan TRIPS Waiver pada Juni 2022.

Namun, Espacio menyebut G20 belum menunjukkan komitmen nyata untuk menangguhkan hak kekayaan intelektual dalam pencegahan, kesiapsiagaan, dan pengobatan Covid-19 tersebut.

“Negara-negara G20 perlu belajar dari pandemi Covid-19. Aturan kekayaan intelektual menjadi ganjalan utama berbagi teknologi yang penting untuk produksi produk medis yang cepat saat pandemi,” jelas dia, melalui siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (21/11/2022).

“Kami menunggu rencana yang jelas bagaimana G20 akan mengatasi hambatan ini untuk pandemi sekarang dan yang akan datang,” kata Espacio lagi.

Baca juga: Seruan Atasi Kesenjangan Kapasitas Kesehatan Mengemuka di KTT G20

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+