KOMPAS.com - Setiap orang perlu mewaspadai gejala hipertensi. Pasalnya, penyakit kronis ini bisa memicu masalah kesehatan yang berdampak fatal.
Menurut Kementerian Kesehatan, hipertensi bisa meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, sampai gagal ginjal.
Sebelum mengenali beberapa tanda gagal ginjal, ada baiknya Anda kenali dulu apa itu hipertensi.
Baca juga: 7 Cara Menurunkan Hipertensi, Tak Hanya dengan Obat
Hipertensi adalah nama lain penyakit tekanan darah tinggi, atau kondisi ketika tekanan darah sistolik 140 mmHg atau lebih, serta tekanan darah diastolik 90 mmHg atau lebih.
Perlu diketahui, besarnya tekanan darah normal sistolik (saat pembuluh darah jantung berkontraksi) berkisar 120 mmHg dan diastolik (saat pembuluh darah jantung beristirahat di antara detak jantung) 80 mmHg.
Diagnosis hipertensi tidak bisa sembarangan. Penderita dikatakan hipertensi jika hasil pengukuran tekanan darah selama dua kali berturut-turut, dalam selang waktu lima menit, atau dalam hari yang berlainan tetap tinggi.
Agar hasil pengukuran tekanan darah lebih akurat, penderita dianjurkan buang air kecil terlebih dulu, tidak minum kopi dan minuman beralkohol, tidak merokok, serta menenangkan pikiran dan perasaan.
Penyakit ini juga dikenal dengan julukan silent killer atau pembunuh diam-diam. Pasalnya, gejala hipertensi kerap tidak spesifik atau mirip masalah kesehatan lain.
Baca juga: 12 Penyebab Hipertensi yang Perlu Diwaspadai
Disarikan dari laman resmi Kementerian Kesehatan dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), ada beberapa gejala hipertensi yang perlu diwaspadai, antara lain:
Gejala hipertensi berat bisa menyebabkan badan kelelahan, mual, muntah, cemas, nyeri dada, sampai otot buyutan atau tremor.
Jika Anda merasakan gejala hipertensi di atas, segera lakukan pemeriksaan tekanan darah atau cek tensi. Pengukuran tekanan darah adalah satu-satunya cara untuk mendeteksi hipertensi.
Baca juga: Minum Obat Hipertensi Pagi atau Malam Hari, Mana yang Lebih Baik?