KOMPAS.com - Gugus Tugas Gabungan Kesehatan-Keuangan G20 telah mengumpulkan dana pandemi sebesar 1,4 miliar dollar AS.
Dana pandemi yang dikumpulkan dan digunakan untuk memperkuat arsitektur kesehatan global ini diluncurkan di Bali, Minggu (13/11/2022).
Sebanyak 24 negara dan 3 filantropi menunjukkan komitmennya untuk mempersiapkan pendanaan untuk kesiapsiagaan, pencegahan, dan penanggulangan pandemi tersebut.
Baca juga: 8 Kesepakatan Diplomasi Bilateral Bidang Kesehatan Indonesia di G20
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyampaikan, peluncuran dana pandemi penting untuk arsitektur kesehatan global saat berperang melawan pandemi berikutnya.
“Saya sangat percaya apa yang kita lakukan saat ini akan berperan sebagai pilar utama di bidang kesehatan global, membantu dunia, dan warga dunia menghadapi krisis kesehatan global,” kata Budi, seperti dilansir dari Sehatnegeriku, Senin (14/11/2022).
Menurut Menkes, Indonesia akan memanfaatkan dana pandemi untuk memperkuat jaringan kesehatan masyarakat.
Salah satunya untuk penguatan mekanisme surveilans dan kapasitan sumber daya kesehatan.
“Kita bisa memiliki mekanisme surveilans yang jauh lebih baik untuk mengawasi 17.000 pulau dan 270 juta penduduk Indonesia sebagai bentuk kesiapsiagaan dan respons terhadap pandemi,” ujar Menkes.
Baca juga: Antisipasi Pandemi Penyakit Zoonosis, G20 Perkuat Komitmen One Health
Sementara itu, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menjelaskan, dana pandemi di forum G20 adalah mandat dari para pemimpin dunia dengan dukungan dari Bank Dunia, Organisasi Kesehatan Dunia, dan organisasi terkait lainnya.
Menurut Menkeu, pembentukan dana darurat pandemi ini merusakan hasil konkret bahwa forum kerja sama multilateral G20 bisa memberikan dampak nyata secara global.
“Peluncuran dana pandemi ini merupakan tonggak sangat penting. Ini titik awal bagi kita semua bahwa G20 bisa menghasilkan tindakan nyata yang berdampak secara global,” kata Sri Mulyani.
Untuk diketahui, studi yang dilakukan Bank Dunia dan Organsisai Kesehatan Dunia (WHO) awal 2022 menyebutkan, pembiayaan dana pandemi membutuhkan setidaknya 31,1 miliar dollar AS per tahun.
Tak hanya pendanaan, penguatan arsitektur kesehatan global juga memerlukan bantuan platform koordinasi penanggulangan gangguan kesehatan dan data genomik internasional untuk mendukung pemantauan patogen
Selain itu, dibutuhkan pengembangan jaringan digital secara global, sertifikasi vaksin untuk memfasilitasi keamanan perjalanan internasional, serta pembentukan pusat penelitian dan manufaktur yang lebih adil dan merata.
Baca juga: G20 Serukan Perangi Resistensi Antibiotik yang Jadi Silent Pandemic