Jika ada banyak gula dalam darah, gula tersebut akan mulai keluar melalui ginjal dan masuk ke urin.
“Pada dasarnya, ini adalah mekanisme pertahanan untuk membantu tubuh melepaskan diri dari gula yang berlebihan,” ucap Goldman.
Saat molekul glukosa yang berlebihan memasuki urin Anda, glukosa menarik air seperti spons.
Akibatnya, Anda menghasilkan lebih banyak urin – dan kemudian buang air kecil lebih banyak.
Saat kita kehilangan cairan berlebih itu, kita bisa mengalami dehidrasi.
Dehidrasi juga bisa menjadi tanda kondisi yang dikenal sebagai diabetes insipidus. Ketika Anda menderita diabetes insipidus, Anda tidak dapat menahan air.
Baca juga: 8 Cara Mengatasi Hipertensi pada Lansia secara Alami dan Pakai Obat
Obat-obatan tertentu dapat menyebabkan efek samping seperti rasa haus.
Salah satu contoh obat yang bisa meningkatkan rasa haus adalah litium.
Litium bisa menyebabkan keluarnya urin yang berlebihan karena meningkatnya rasa haus.
Seiring waktu, lithium dapat memblokir aktivitas hormon antidiuretik (ADH) di ginjal.
"Itulah yang menyebabkan buang air kecil dan haus yang berlebihan," ucap Goldman.
Sejumlah obat lain — antipsikotik, antidepresan, antikonvulsan, antikolinergik, dan agonis alfa — dapat menyebabkan mulut kering dan karenanya memicu rasa haus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.