KOMPAS.com - Karbohidrat seolah menjadi musuh bagi penderita diabetes.
Seseorang yang menderita diabetes — apakah itu pradiabetes atau tipe 2 — harus mengatur asupan karbohidratnya untuk menghindari lonjakan gula darah.
Hal tersebut juga perlu dilakukan untuk menunda atau mencegah masalah kesehatan jangka panjang seperti penyakit jantung, kehilangan penglihatan, dan penyakit ginjal.
Yah, penderita diabetes memang sebaiknya menghindari makanan tinggi karbohidrat salah satunya pasta.
Namun, apakah orang yang memiliki diabetes benar-benar tidak boleh mengonsumsi pasta?
Baca juga: 15 Pemicu Asam Urat dari Makanan hingga Kebiasaan
Ahli Gizi MacLeod mengatakan bahwa mengonsumsi pasta sebenarnya tidak dilarang untuk penderita diabetes.
Hal terpenting adalah makan dengan rutin untuk menjaga kestabilan gula darah. Penderita diabetes juga perlu menghitung asupan karbohidrat yang dikonsumsinya.
Jika Anda telah terdiagnosis diabetes dan sangat ingin mengonsumsi pasta, sebaiknya terapkan tips berikut:
Mengelola diabetes berarti lebih memperhatikan kadar gula darah Anda. Setiap jenis makanan mempengaruhi kadar gula darah Anda dengan cara yang berbeda.
Sementara itu, karbohidrat dapat meningkatkan gula darah karena dicerna tubuh menjadi gula lebih cepat.
Namun, karbohidrat dengan kandungan serat yang tinggi, seperti biji-bijian, dapat membantu menjaga kestabilan gula darah.
Oleh karena itu, penderita diabetes sebaiknya memilih pasta yang terbuat dari gandum utuh karena kandungan seratnya lebih tinggi dari pasta biasa.
Studi acak tahun 2022 di Nutrisi, Metabolisme & Penyakit Kardiovaskular, makan pasta rendah pati berserat tinggi mengurangi peningkatan glukosa postprandial dibandingkan dengan makan pasta biasa.
Apa yang Anda tambahkan ke piring Anda juga penting untuk mengatur kadar gula darah — terutama jika Anda memilih untuk makan pasta putih standar.
MacLeod menyarankan untuk menambahkan protein tanpa lemak dan sayuran ke hidangan pasta Anda untuk menambah tambahan serat serta protein yang mengenyangkan.