Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Penyebab Pneumonia Komunitas yang Perlu Diwaspadai

Kompas.com - 11/12/2022, 12:00 WIB
Ria Apriani Kusumastuti

Penulis

Daftar Isi
Buka

KOMPAS.com - Pneumonia adalah salah satu jenis penyakit yang menyerang paru-paru.

Beberapa orang yang mengalami penyakit ini merasakan gejala yang ringan, tetapi beberapa yang lainnya memiliki gejala yang sangat parah.

Baca juga: Mengenal Apa itu Pneumonia, Penyebab, dan Gejalanya

Ketahui penyebab pneumonia yang bisa menyerang siapa saja, termasuk anak-anak dan orang tua, berikut ini.

Penyebab pneumonia

Dilansir dari Mayo Clinic, ada banyak sekali bakteri yang bisa menjadi penyebab pneumonia, termasuk di dalam udara yang dihirup di lingkup masyarakat atau community-acquired pneumonia.

Tubuh biasanya akan kebal terhadap serangan bakteri tersebut sehingga tidak akan menyerang paru-paru.

Namun pada beberapa kasus, sistem imun tidak bisa bekerja dengan baik sehingga mudah terserang pneumonia.

Berikut adalah empat penyebab pneumonia yang disarikan dari Cleveland Clinic dan Mayo Clinic.

  • Bakteri

Salah satu jenis bakteri penyebab pneumonia adalah Streptococcus pneumoniae atau dikenal juga sebagai penyakit pneumokokus yang merupakan salah satu penyebab umum pneumonia komunitas.

Penyakit pneumokokus juga akan menyebabkan infeksi telinga, sinus, dan meningitis.

Penyebab pneumonia ini biasanya bisa datang dengan sendirinya atau setelah mengalami demam serta flu.

Biasanya, bakteri ini hanya menyerang satu bagian paru-paru yang disebut dengan pneumonia lobaris.

Beberapa bakteri penyebab pneumonia yang lain adalah Haemophilus influenza, Legionella atau penyakit Legionnaires, dan Chlamydia pneumoniae.

Baca juga: 7 Gejala Covid BN.1 yang Perlu Diwaspadai

  • Jamur

Beberapa jenis jamur penyebab pneumonia, antara lain Coccidioides, Pneumocystis jirovecii, dan Cryptococcus.

Pneumonia yang disebabkan oleh jamur sebenarnya merupakan kondisi yang jarang terjadi karena biasanya cenderung menyerang orang-orang yang mengalami masalah sistem imun atau mengidap penyakit kronis.

Jamur penyebab pneumonia biasanya akan ditemukan pada tanah atau kotoran burung dan biasanya akan bergantung pada kondisi lingkungan.

  • Virus

Virus penyebab pneumonia, antara lain Covid-19, influensa, dan sinsitium saluran pernapasan (RSV).

Serangan virus penyebab pneumonia lebih rentan dialami oleh anak-anak di bawah umur 5 tahun dan biasanya gejalanya cukup ringan, meskipun bisa bertambah parah.

Sedangkan untuk pneumonia yang disebabkan oleh virus Covid-19 akan memberikan gejala yang lebih parah.

Baca juga: Cara Kerja Antihistamin untuk Menurunkan Reaksi Alergi

  • Organisme lain yang mirip bakteri

Pneumonia juga bisa disebabkan oleh Mycoplasma pneumoniae yang akan memberikan gejala yang ringan dibandingkan dengan penyebab pneumonia yang lainnya.

Kondisi ini sering disebut dengan walking pneumonia atau pneumonia berjalan karena pasien tidak perlu melakukan rawat inap.

Pneumonia bisa menyerang siapa saja dan terkadang sulit dibedakan dengan flu biasa.

Beberapa penyebab pneumonia di atas juga akan memiliki gejala serta penanganan yang berbeda sehingga perlu diperiksa secara medis.

Baca juga: 3 Cara Mencegah Alergi Dingin untuk Datang Lagi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Hengki Kawilarang Meninggal Dunia: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Gejalanya Berikut
Hengki Kawilarang Meninggal Dunia: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Gejalanya Berikut
Health
Hengki Kawilarang Meninggal: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Penyebabnya Berikut
Hengki Kawilarang Meninggal: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Penyebabnya Berikut
Health
Hengki Kawilarang Meninggal Setelah Alami Diabetes dan Cuci Darah, Kenali Penyakit Ini
Hengki Kawilarang Meninggal Setelah Alami Diabetes dan Cuci Darah, Kenali Penyakit Ini
Health
Adam Suseno Alami Pendarahan Hebat akibat Luka Robek, Jalani Operasi Besar
Adam Suseno Alami Pendarahan Hebat akibat Luka Robek, Jalani Operasi Besar
Health
Hengki Kawilarang Meninggal Pada Usia 47 Tahun karena Sakit Apa? Ini Penjelasannya...
Hengki Kawilarang Meninggal Pada Usia 47 Tahun karena Sakit Apa? Ini Penjelasannya...
Health
Hengki Kawilarang Meninggal, Ini Penjelasan Medis Soal Prosedur Cuci Darah
Hengki Kawilarang Meninggal, Ini Penjelasan Medis Soal Prosedur Cuci Darah
Health
Kasus Virus Hanta Telah Terdeteksi di 4 Provinsi, Waspadai Ini Cara Penularannya…
Kasus Virus Hanta Telah Terdeteksi di 4 Provinsi, Waspadai Ini Cara Penularannya…
Health
Sering Pakai Headset? Kenali Gejala Gangguan Pendengaran Sejak Dini Sebelum Terlambat
Sering Pakai Headset? Kenali Gejala Gangguan Pendengaran Sejak Dini Sebelum Terlambat
Health
Studi: Tes Darah Ini Bisa Deteksi Kanker Tiga Tahun Sebelum Diagnosis
Studi: Tes Darah Ini Bisa Deteksi Kanker Tiga Tahun Sebelum Diagnosis
Health
Dokter Bagikan Cara Menghindari Kerusakan Pendengaran Permanen Karena Pakai Headset
Dokter Bagikan Cara Menghindari Kerusakan Pendengaran Permanen Karena Pakai Headset
Health
Kenali HFRS, Tipe Virus Hanta yang Ada di Indonesia
Kenali HFRS, Tipe Virus Hanta yang Ada di Indonesia
Health
Masa Libur Sekolah, Penyaluran MBG Fokus pada Siswa Hadir dan Kelompok Rentan
Masa Libur Sekolah, Penyaluran MBG Fokus pada Siswa Hadir dan Kelompok Rentan
Health
356 Ribu Kasus HIV Ditemukan, Kemenkes Fokus Capai Target Penanganan hingga 2030
356 Ribu Kasus HIV Ditemukan, Kemenkes Fokus Capai Target Penanganan hingga 2030
Health
Kylian Mbappe Keluar Rumah Sakit Setelah Alami Gastroenteritis Akut
Kylian Mbappe Keluar Rumah Sakit Setelah Alami Gastroenteritis Akut
Health
Terapi Pengapuran Lutut Bukan Sekadar Obat, Tapi Gaya Hidup dan Fisioterapi
Terapi Pengapuran Lutut Bukan Sekadar Obat, Tapi Gaya Hidup dan Fisioterapi
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau