Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keringat Berlebihan pada Anak, Apakah Berbahaya?

Kompas.com - 14/12/2022, 06:00 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

Anak-anak yang memiliki tekanan darah tinggi berpotensi mengeluarkan keringat lebih banyak dari biasanya.

  • Tuberkolosis (TBC)

TBC atau Tuberkulosis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Tuberculosis yang menyerang organ paru-paru.

Tuberkolosis tidak hanya dapat diderita oleh orang dewasa, namun juga anak-anak. TBC pada anak umumnya ditandai dengan:

  1. berat badan turun atau tidak naik dalam 2 bulan terakhir
  2. demam lebih dari 2 minggu
  3. suhu normal (umumnya tidka tinggi)
  4. keringat berlebihan sampai telapak tangan basah
  5. badan lemas, lesu
  6. muncul benjolan di kelenjar daerah leher rahang bawah, ketiak dan selangkangan.

Baca juga: Alami Keringat Dingin? Kenali 7 Penyebabnya

Komplikasi keringat berlebihan

Tak hanya menandakan penyakit kronis tertentu, keringat berlebihan pada anak yang terjadi terus menerus juga dapat memicu komplikasi, antara lain:

  1. infeksi kulit: ruam, gatal-gatal
  2. dehidrasi akibat kehilangan cairan dan elektrolit
  3. masalah sosial dan emosional akibat tangan dan pakaian yang basah.

Kapan perlu ke dokter?

Untuk mengidentifikasi penyebab keringat berlebih dan mengetahui cara perawatan yang tepat, orangtua perlu berkonsultasi dengan dokter spesialis anak.

Dokter anak kemungkinan akan menanyakan riwayat kesehatan, genetik atau penyakit bawaan, gaya hidup, dan pola makan si kecil.

Selain itu, dokter mungkin menyarankan beberapa tes untuk mengetahui penyebab keringat berlebih pada anak, meliputi:

  1. Tes darah dan urin: untuk menganalisis kadar hormon tiroid, gula darah, asam urat, serta mengevaluasi cairan pada tubuh anak.
  2. Tes keringat dengan kertas: mengetahui jumlah keringat yang keluar
  3. Purified protein derivative (PPD) atau skrining tuberkolosis
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau