Selain itu, berikut beberapa cara mencegah sindrom overtraining yang perlu Anda ketahui:
Orang yang sedang berolahraga tak selalu merasakan hal-hal positif. Kadang kala, mereka pun merasa depresi, lelah, atau marah akibat latihan yang intensif.
Begitu Anda mulai merasakan perasaan negatif, segeralah berhenti dan luangkan waktu untuk pemulihan.
Anda juga perlu memantau detak jantung, baik ketika latihan maupun saat sedang istirahat.
Memantau detak jantung dapat dilakukan secara manual dengan mengukur denyut nadi selama 60 detik setelah bangun tidur atau menggunakan oximeter.
Orang yang rutin berolahraga wajib mencukupi kebutuhan nutrisinya dengan mengonsumsi makanan yang mengandung protein, karbohidrat.
Olahragawan juga perlu menjaga asupan air untuk mencegah dehidrasi.
Sulit untuk memprediksi apakah Anda berisiko melakukan olahraga berlebihan. Pasalnya, setiap orang merespons berbagai rutinitas latihan secara berbeda.
Untuk itu, melakukan pencegahan sindrom overtraining serta meluangkan waktu untuk beristirahat adalah hal yang tidak boleh dilewatkan para olahragawan.
Baca juga: Apa yang Terjadi Jika Kita Jarang Olahraga?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.