6 Penyebab Badan Pegal Linu, Bisa Cedera sampai Infeksi

KOMPAS.com - Ada banyak hal yang bisa menjadi penyebab Anda mengalami badan pegal linu.

Pegal linu secara medis disebut sebagai myalgia. Myalgia adalah kondisi di mana otot mengalami nyeri.

Baca juga: Masih Muda tapi Sering Pegal Linu dan Nyeri Sendi? Waspada, Bisa Jadi Asam Urat

Dikutip Verywell Health, pegal linu sering menyebabkan otot terasa ditarik dan bengkak.
Nyeri otot yang terjadi bisa ringan atau berat yang berlangsung hanya beberapa menit atau konstan.

Bahkan pegal linu bisa membuat Anda demam dan menggigil, jika terjadi infeksi di dalam jaringan otot.

Apa yang menjadi penyebab badan pegal linu? Artikel ini akan mengulas secara ringkas macam penyebab badan Anda terasa pegal linu.

Baca juga: 6 Manfaat Pijat, Tak Hanya Redakan Pegal Linu

Penyebab badan pegal linu

Dikutip Cleveland Clinic, penyebab badan pegal linu ada banyak hal, yang meliputi:

• Cedera

Cedera bisa menjadi penyebab myalgia karena Anda menggunakan otot berlebihan atau berulang kali menggunakan otot yang sama di tempat kerja atau selama berolahraga.

Jenis cedera lain yang bisa menyebabkan pegal linu meliputi:

• • Otot perut tegang atau kram
  • Otot punggung tegang dan keseleo
  • Patah tulang dan cedera traumatis
  • Sindrom nyeri miofasial dari gerakan berulang (berlebihan)
  • Tendinitis: tendon bengkak yang meradang akut
  • Tendinosis: tendon yang rusak secara kronis

Baca juga: Merasa Pegal Linu Usai Berolahraga, Begini Baiknya

• Infeksi

Infeksi bakteri maupun virus dapat menjadi penyebab Anda merasakan pegal linu. Jenis infeksi penyebab badan pegal linu, seperti:

• • Flu
  • Covid-19
  • Penyakit Lyme: infeksi bakteri akibat gigitan kutu.
  • Rocky Mountain spotted fever: infeksi akibat bakteri Rickettsia rickettsii.
  • Malaria
  • Trikinosis: infeksi cacing parasit nematoda yang hidup di usus babi dan hewan lainnya.

• Gangguan neuromuskular

Gangguan neuromuskular memengaruhi otot dan saraf, sehingga bisa juga menyenyebabkan Anda mengalami badan pegal linu.

Gangguan neuromuskular yang menjadi penyabab badan pegal linu meliputi:

• • Amyotrophic lateral sclerosis (ALS): jenis penyakit neuron motorik.
  • Distrofi otot: sekelompok penyakit bawaan (genetik) yang menyebabkan kelemahan otot.
  • Myasthenia gravis: penyakit neuromuskuler seumur hidup yang terjadi karena sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang bagiannya sendiri.
  • Spinal muscular atrophy: penyakit neuromuskuler yang diturunkan di mana membuat otot menjadi lemah.

Baca juga: Kenali Apa itu Myalgia, Nyeri Otot yang Bisa Menyerang Setiap Orang

• Penyakit autoimun

Penyakit autoimun adalah kondisi ketika sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang dirinya sendiri.

Penyakit autoimun yang bisa menjadi penyebab badan pegal linu, termasuk:

• • Miopati inflamasi, seperti inclusion body myositis dan polymyositis
  • Lupus
  • Sklerosis ganda (MS): kondisi yang memengaruhi otak dan sumsum tulang belakang.

• Efek obat-obatan

Beberapa pengobatan dan terapi tertentu dapat menjadi penyebab myalgia sementara atau kronis.

Beberapa obat bisa menyebabkan peradangan di sekitar sel otot (myositis) atau mengaktifkan reseptor nyeri otot. Obat-obatan tersebut meliputi:

• • Obat perawatan kanker, termasuk obat untuk kemoterapi dan terapi radiasi
  • Obat tekanan darah tinggi, seperti angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor
  • Obat statin untuk menurunkan kadar kolesterol

Baca juga: Penyebab dan Cara Mengatasi Nyeri Otot Usai Berolahraga

• Kondisi lainnya

Kondisi lain yang Anda derita yang bisa juga menyebabkan pegal linu, antara lain:

• • Kanker, seperti sarkoma (kanker jaringan lunak) dan leukemia (kanker darah)
  • Sindrom kelelahan kronis
  • Sindrom kompartemen (penumpukan tekanan pada otot)
  • Fibromyalgia
  • Ketidakseimbangan elektrolit (mineral dalam darah Anda, seperti kalsium, magnesium, natrium, dan kalium).
  • Hipotiroidisme (tiroid kurang aktif)
  • Penyakit arteri perifer (PAD)
  • Stres dan ketegangan

Dari banyak hal di atas, penyebab badan pegal linu bisa secara akut (jangka pendek) dan kronis (jangka panjang).

Baca juga: 6 Cara Mudah Atasi Nyeri Otot Setelah Olahraga