KOMPAS.com - Rutin berolahraga memang bagus untuk kesehatan fisik dan mental kita. Namun, mencoba konsisten melakukannya bukan hal yang mudah.
Selain rasa malas, nyeri otot yang terjadi usai berolahraga membuat kita kapok untuk melakukannya.
Lalu, apa yang harus kita lakukan?
Menurut ahli kedokteran olahraga dari Cleveland Clinic, Dominic King,yeri otot atau pegal-pegal usai olahraga terjadi karena peradangan ringan atau kerusakan kecil pada otot dan tendon.
Selain itu, olahraga ekstensif juga bisa menyebabkan penumpukan asam laktat.
Untuk mengatasinya, yang perlu kita lakukan hanyalah mengambil jeda istirahat.
Baca juga: Mengenal Mindfulness dan Manfaatnya untuk Kehidupan
"Nyeri otot atau pegal-pegal yang terjadi usai olahraga sebenarnya respon alami saat otot mulai bekerja," tambah King.
Biasanya, rasa sakit pada otot muncul saat kita baru mengawali rutinitas olahraga atau kembali melakoni olahraga usai lama tak melakukannya.
"Rasa sakit tersebut biasanya berlangsung hanya dalam hitungan hari dan hilang setelah kita beristirahat," ucap dia.
Nyeri otot usai olahraga juga bisa terjadi karena adanya kontraksi otot yang tak wajar dan berkepanjangan.
Kondisi ini disebut dengan nyeri otot tertunda atau delayed onset muscle soreness.
Biasanya, kondisi ini terjadi setelah kita melakukan olahraga yang melibatkan banyak gerakan, seperti mendaki gunung atauu sepak bola.
Menurut ahli bedah ortopedi Mark S.Schickendantz, nyeri otot tertunda bisa kita atasi dengan mengompres area yang terasa nyeri.
Kompres bisa menggunakan ari panas dan dingin secara bergantian untuk meringankan rasa sakit sementara.
Selain itu, nyeri otot tertunda juga bisa kita atasi dengan mengonsumsi ibuprofen.