KOMPAS.com - Kanker nasofaring atau karsinoma nasofaring adalah jenis kanker paling banyak kelima di Indonesia, yang penyebabnya bisa beragam.
Dikutip dari data Globocan Maret 2021, kasus kanker nasofaring di Indonesia ada sebanyak 19.943 dan angka kematiannya 13.399.
Baca juga: 10 Tanda-tanda Kanker Nasofaring yang Perlu Diwaspadai
Dikutip dari Cleveland Clinic, kanker nasofaring adalah kanker yang menyerang jaringan penghubung bagian belakang hidung dan mulut.
Nasofaring adalah bagian dari sistem kompleks pernapasan kita. Jadi, tanda-tanda kanker nasofaring bisa meliputi, hidung tersumbat, mimisan, dan kita kesulitan membuka mulut.
Apa yang menjadi penyebab kanker nasofaring, akan diulas secara ringkas dalam artikel ini agar kita bisa mawasdiri.
Baca juga: Karsinoma Nasofaring
Dikutip dari Cleveland Clinic, para ahli belum mengetahui pasti penyebab kanker nasofaring. Namun, ada banyak kemungkinan faktor risiko yang bisa memicu penyakit ini terjadi.
Dikutip dari Cancer.net, faktor risiko penyebab kanker nasofaring bisa bergantung pada usia, genetika, gaya hidup, dan lingkungan.
Baca juga: Tanda-tanda Penyakit Tiroid yang Perlu Diketahui
Perlu diketahui bahwa faktor risiko adalah segala sesuatu yang meningkatkan kemungkinan seseorang terkena kanker.
Meski faktor risiko sering memengaruhi perkembangan kanker, kebanyakan tidak secara langsung menjadi penyebab kanker.
Beberapa orang dengan beberapa faktor risiko tidak pernah mengembangkan kanker. Sementara yang tidak memiliki faktor risiko, ada juga yang terkena penyakit kronis ini.
Baca juga: Penyebab Penyakit Tiroid yang Perlu Diwaspadai
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.