Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/01/2022, 11:00 WIB
Luthfi Maulana Adhari,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Karsinoma nasofaring adalah kanker yang terjadi di nasofaring, organ yang terletak di belakang hidung dan di atas bagian belakang tenggorokan.

Karsinoma nasofaring sulit dideteksi secara dini. 

Hal tersebut dikarenakan nasofaring tidak mudah diperiksa dan gejala karsinoma nasofaring mirip dengan kondisi lain yang lebih umum.

Baca juga: Kanker

Penyebab

Kanker dimulai ketika satu atau lebih mutasi genetik menyebabkan sel-sel normal tumbuh di luar kendali, menyerang struktur di sekitarnya dan akhirnya menyebar ke bagian lain dari tubuh.

Pada karsinoma nasofaring, proses ini dimulai pada sel skuamosa yang melapisi permukaan nasofaring.

Apa yang menyebabkan mutasi gen tidak diketahui secara pasti.

Meski begitu, virus Epstein-Barr telah dipastikan bisa menjadi penyebab karsinoma nasofaring.

Gejala

Pada stadium awal, karsinoma nasofaring mungkin tidak menimbulkan gejala apapun.

Gejala yang mungkin terlihat dari karsinoma nasofaring meliputi:

  • Benjolan di leher yang disebabkan oleh pembengkakan kelenjar getah bening
  • Darah di air liur
  • Keluar darah dari hidung
  • Hidung tersumbat atau telinga berdenging
  • Gangguan pendengaran
  • Infeksi telinga yang sering terjadi
  • Sakit tenggorokan
  • Sakit kepala.

Baca juga: 7 Cara Mengobati Kanker Tenggorokan yang Bisa Ditempuh

Diagnosis

Karsinoma nasofaring didiagnosis dengan biopsi tumor, yang sering dilakukan di klinik dengan menggunakan endoskop kecil.

Hal ini memungkinkan ahli bedah kepala dan leher untuk memvisualisasikan tumor dan luasnya.

Teknik pencitraan (MRI atau CT scan) juga dapat membantu menentukan luas tumor.

Pengujian tumor untuk EBV juga dianjurkan.

Perawatan

Karsinoma nasofaring primer (diagnosis awal) biasanya merespon dengan baik terhadap terapi radiasi.

Tergantung pada ukuran dan luas tumor, kemoterapi dapat dikombinasikan dengan terapi radiasi.

Karsinoma nasofaring rekuren (kanker yang muncul kembali setelah perawatan), jika dapat ditangani dengan operasi pengangkatan, dapat diangkat baik dengan instrumen endoskopi atau dengan pendekatan bedah terbuka jika perlu.

Terapi radiasi, terapi sinar proton, atau kemoterapi juga merupakan pilihan pengobatan untuk karsinoma nasofaring berulang.

Selain itu, penggunaan imunoterapi untuk pasien karsinoma nasofaring berulang merupakan bidang penelitian klinis yang aktif.

Baca juga: Kanker Tenggorokan: Gejala, Penyebab, Jenis, dan Cara Mencegah

Gejala awal karsinoma nasofaring mungkin tidak selalu mendorong pasien untuk menemui dokter.

Namun, jika melihat ada perubahan yang tidak biasa dan terus-menerus di tubuh yang mengganggu, seperti hidung tersumbat yang tidak biasa, temui dokter segera.

Komplikasi

Komplikasi karsinoma nasofaring dapat meliputi:

  • Kanker yang tumbuh menyerang struktur di dekatnya
  • Kanker yang menyebar ke area tubuh lainnya.

Pencegahan

Tidak ada cara pasti untuk mencegah karsinoma nasofaring.

Namun, jika khawatir dengan risiko karsinoma nasofaring, hindari kebiasaan yang telah dikaitkan dengan penyakit tersebut.

Misalnya, kurangi jumlah makanan yang diawetkan dengan garam atau menghindari makanan ini sama sekali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau