Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/02/2023, 09:05 WIB

KOMPAS.com - Banyak orang mengira penyebab obesitas pada remaja karena kebiasaan makan berlebihan.

Namun, pakar gizi dari Universitas Indonesia Dr. dr. Dian Kusuma Dewi M.Gizi, Sp.KKLP menyebutkan, kebiasaan banyak makan bukanlah faktor penyebab utama masalah gizi ini.

Dokter yang juga anggota Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia (PDKI) ini menjabarkan, ternyata ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko penumpukan lemak abnormal dan berat badan di atas ideal gejala obesitas.

Baca juga: 7 Olahraga yang Sesuai untuk Penderita Obesitas

Penyebab obesitas pada remaja

Dian menjelaskan, obesitas adalah ketidakseimbangan asupan energi atau kalori yang masuk dengan kalori yang digunakan. Akibat ketidakseimbangan ini, lemak menumpuk dan berujung obesitas.

“Seseorang tidak langsung mengalami obesitas. Prosesnya diawali dengan kelebihan berat badan. Apabila tidak tertangani dengan baik, dapat naik menjadi kategori obesitas,” jelas Dian, melalui siaran pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (11/2/2023).

Menurut pengurus Perhimpunan Dokter Gizi Medik Indonesia (PDGMI) ini, obesitas dapat dialami setiap orang, termasuk anak-anak dan remaja.

Baca juga: Kenali IMT (Indeks Massa Tubuh) Ciri-ciri Obesitas

Selain pola makan berlebihan, ia menyebutkan, ada beberapa faktor yang bisa jadi penyebab obesitas pada remaja yang kerap tidak disadari, antara lain:

  • Jenis asupan yang dipilih tidak sehat, seperti gorengan, makanan cepat saji, minuman tinggi gula, makanan instan atau olahan
  • Kemudahan akses memesan makanan lewat aplikasi
  • Kebiasaan sering mengemil, terlebih jika camilan tidak sehat seperti makanan ringan, makanan tinggi kalori seperti camilan berkeju atau digoreng, dll
  • Pandemi Covid-19 yang membuat sejumlah aktivitas dilakukan secara daring, sehingga banyak orang kurang gerak dan minim aktivitas di luar rumah
  • Jadwal makan berantakan, misalkan makan tidak teratur tapi sering makan tengah malam
  • Pola tidur kurang seimbang, seperti sering begadang

Baca juga: Kenali Apa itu Obesitas Sentral, Perut Buncit yang Perlu Diwaspadai

“Makan banyak tidak selalu menjadi penyebab obesitas. Justru pada beberapa kasus, asupan makanan yang masuk dalam tubuh kurang dari kebutuhannya, namun jenis makanan dan jadwal makannya salah,” jelas Dian.

Menurut Dian, faktor pola tidur yang tidak tepat juga bisa jadi faktor penyebab obesitas pada remaja. Pasalnya, jadwal tidur yang tidak beraturan bisa membuat hormon tidak seimbang. Hal ini juga bisa meningkatkan berat badan.

Kondisi ini diperparah dengan pandemi Covid-19 yang membuat tumpuan aktivitas remaja atau sebagian orang berpusat di rumah. Padahal, aktivitas fisik penting untuk pengeluaran kalori berlebih.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+