Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

12 Ciri-ciri Obesitas pada Anak, Orangtua Perlu Tahu

Kompas.com - 06/03/2022, 08:01 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Para orangtua perlu mengenali ciri-ciri obesitas pada anak. Pasalnya, obesitas adalah salah satu masalah kesehatan yang dapat memicu penyakit kronis sampai mengikis kepercayaan dini buah hati.

Sebagai informasi, obesitas adalah kelainan atau penyakit yang ditandai dengan penumpukan jaringan lemak tubuh yang berlebihan.

Penyebab obesitas utamanya karena ketidakseimbangan asupan sumber energi yang masuk ke tubuh dengan jumlah energi yang dibakar atau dikeluarkan.

Baca juga: Awas, Anak Doyan Begadang Rentan Obesitas

Akibatnya, sisa cadangan energi menumpuk di dalam tubuh dalam bentuk jaringan lemak.

Untuk meningkatkan kewaspadaan pada masalah kesehatan ini, kenali gejala obesitas pada anak menurut penjelasan dokter.

Ciri-ciri obesitas pada anak

Dilansir dari SehatNegeriku, Rabu (2/3/2022), ahli penyakit metabolik anak dan konsultan nutrisi dr. Winra Pratita, M.Ked(Ped), Sp.A(K) menyebutkan, gejala obesitas pada anak bisa dikenali dari beberapa tanda, seperti:

  • Wajah membulat
  • Pipi tembem
  • Dagu rangkap atau double chin
  • Leher tampak pendek
  • Bagian belakang leher kehitaman
  • Dadanya terlihat membusung
  • Payudara membesar
  • Napas berbunyi atau mengi
  • Perut buncit atau berlipat-lipat
  • Tungkai berbentuk huruf “X”
  • Susah menggerakkan panggul atau gerakan panggul terbatas
  • Penis tampak kecil

Tak hanya melihat beberapa ciri-ciri obesitas pada anak di atas, masalah kesehatan ini dapat dideteksi dengan pemeriksaan kesehatan.

Baca juga: Tanpa Perlu Banyak Drama, Ini 5 Cara Anak Anak Doyan Makan Sayur

Cara mendeteksi obesitas pada anak

Ada beberapa pemeriksaan untuk mengetahui status obesitas pada anak, antara lain:

  • Pemeriksaan antropometri untuk menakar berat badan anak
  • Pengukuran panjang badan atau tinggi badan anak
  • Mengukur IMT atau indeks massa tubuh anak

Cara menghitung IMT menggunakan rumus berat badan seseorang dalam kilogram dibagi dengan kuadrat tinggi badan dalam meter (kg/m2).

Sebagai gambaran, seseorang memiliki berat badan 65 kilogram dan tinggi badan 157 centimeter atau 1,57 meter.

Dengan rumus IMT, berarti 65 dibagi 2,4649 (1,57 x 1,57). Hasil IMT-nya sama dengan 26,37. Dengan hasil tersebut, IMT-nya termasuk obesitas ringan.

Menurut Kementerian Kesehatan, ambang batas indeks massa tubuh (IMT) normal untuk masyarakat Indonesia berada di kisaran 18,5—25.

Seseorang dianggap memiliki obesitas ringan apabila memiliki IMT antara 25,1—27 dan obesitas berat apabila memiliki IMT di atas 27.

IMT tak hanya diketahui dengan menghitung secara manual. Anda juga bisa menggunakan kalkulator indeks massa tubuh atau body mass index (BMI) yang banyak tersedia secara daring.

Baca juga: 6 Alasan Mengapa Obesitas Dapat Menyebabkan Penyakit Jantung

Dampak obesitas pada anak

Dokter Winra menyebutkan, dampak obesitas pada anak bisa menyebabkan gangguan organ vital dan memicu penyakit kronis, antara lain:

  • Rentan terkena depresi
  • Percaya diri rendah
  • Berisiko terkena asma
  • Rentan terkena sleep apnea atau gangguan pernapasan saat tidur
  • Meningkatkan risiko penyakit jantung
  • Kadar kolesterol tinggi
  • Tekanan darah tinggi
  • Rentan terkena perlemakan hati atau fatty liver
  • Asam lambung kronis
  • Diabetes tipe 2
  • Artritis atau nyeri pada sendi
  • Kaki bengkok
  • Haid pertama lebih dini atau siklus haid tidak teratur

“Komplikasi obesitas pada anak bisa dari ujung kepala sampai ujung kaki,” jelas dia.

Mengingat dampak masalah kesehatan ini, orangtua sebaiknya tidak lagi menyepelekan ciri-ciri obesitas pada anak. Segera konsultasikan ke dokter jika mendapati beberapa gejala di atas.

Baca juga: Benarkah Micin Menggugah Selera Makan sampai Bikin Orang Obesitas?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau